Pilkada di Jambi
Visi Misi Fachrori-Syafril Paling Terukur Dalam Debat Publik Calon Gubernur Jambi 2020
Itu terlihat dalam debat publik calon gubernur Jambi di Swiss-belhotel, Sabtu (24/10/2020) malam kemarin.
Penulis: Hendri Dunan | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Visi dan misi calon Gubernur Jambi Fachrori Umar paling tegas dan lugas dibanding dua kandidat lainnya.
Itu terlihat dalam debat publik Pilgub Jambi di Swiss-belhotel, Sabtu (24/10/2020) malam kemarin.
Pada segmen pertama, Fachrori Umar secara rinci menjelaskan apa saja visi misi yang akan dilakukannya jika terpilih menjadi Gubernur Jambi.
Visi yang diusung adalah Jambi Berkah yang merupakan singkatan dari 'Bangun Ekonomi Rakyat, Kreatif dan Amanah'.
Baca juga: La Nina Berpotensi Banjir dan Tanah Longsor, BMKG Jambi Imbau Masyarakat Jambi Waspada
Baca juga: Kabar Gembira untuk Para Gamer di Asia Tenggara, PVP Esports Gelar Keseruan Festival GamingVirtual
Baca juga: Wali Kota Sungai Penuh Dituntut Bersalah oleh Jaksa, Hari Ini Sidang Putusan Pengadilan
Kemudian ini diperkuat dalam misi, yakni meningkatkan daya saing daerah melalui peningkatan modal sosial, kualitas infrastruktur, pemberdayaan ekonomi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi daerah.
Meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang amanah berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik.
Serta meningkatkan ketahanan daerah yang berorientasi pada kondusifitas sosial ekonomi dan politik.
Visi misi itu dituangkan dalam empat prioritas pembangunan, yakni pemberdayaan ekonomi inklusif melalui perluasan fungsi lembaga sosial keagamaan.
Penguatan birokrasi berbasis ekosistem digital, penguatan manajemen tangguh bencana dan pengembangan potensi spesifik daerah.
Disamping itu, Fachrori yang menggandeng Syafril Nursal juga memiliki 9 program unggulan.
Pertama pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat, yang terdiri dari Insentif guru ngaji, imam, khotib, dan marbot.
Baca juga: Harga Emas Jelang Siang Ini Selasa 27 Oktober 2020 di Pegadaian, Ada Antam Batik
Ada juga bantuan modal wirausaha untuk milenial, ibu-ibu dan kelompok rentan seperti subsidi sembako, beasiswa bagi SMA/SMK/S1/S2/S3 dan pesantren.
Jaminan kesehatan masyarakat untuk layanan Non BPJS, subsidi air bersih dan akses layanan internet bagi siswa dan santri.
Kedua membangun lembaga sosial keagamaan (LSK) dengan perluasan fungsi sosial ekonomi.
Ketiga memperkuat industri pengolahan komoditas unggulan (karet, sawit, kopi, kayumanis, padi, pinang dan kelapa.