UMKM Jambi
Mulai Usaha Melihat Resep dari YouTube, Vivi Mahasiswi Semester 7 UIN Jambi Sukses dengan Salad Buah
Bermula melihat resep dari YouTube ia memulai usaha dan mencobanya di saat momen lebaran dan melihat respon keluarga dan teman sangat baik
Penulis: Ade Setyawati | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Vivi Nopiyati, yang lahir pada tanggal 10 Oktober 1998, pada tahun ini berusia 22 tahun.
Ia memiliki motto hidup lihat ke atas untuk motivasi lihat ke bawah untuk selalu bersyukur.
Saat ini ia masih berstatus sebagai Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi dan berada pada semester 7.
Bermula melihat resep dari YouTube ia memulai usaha dan mencobanya di saat momen lebaran dan melihat respon keluarga dan teman sangat baik, ia memulai usaha salad buahnya.
"Awalnya liat resep di YouTube dan cobalah saat momen lebaran dan pada ngumpul, respon keluarga dan teman bagus, semua pada suka dan keluarga pada support untuk jual salad, dan sempet tidak percaya diri utnuk berjualan dan awal nya sempet malu," jelasnya.
Baca juga: Wawako Persilakan Masjid di Jambi Rayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, Syarat Sesuai Aturan Meeting
Baca juga: Pemkab Bentuk Tim Khusus, Tugasnya Mengawasi Warga Kerinci yang Membuat Kerumunan
Baca juga: Instruksi Walikota Jambi: Aturan Keramaian Saat Pilkada Sama dengan Aturan Acara Pertemuan
Meskipun sempat tidak percaya diri untuk berjualan, dengan bantuan keluarga yang selalu mendukung, dan beberapa pertimbangan ia memulai berjualan
"Dipikir lagi, peminat salad buah sangat banyak, dan diliat lagi orang-orang yang jualan salad buah pada sukses dan mayoritas jualan nya pada ramai, jadi memutuskan untuk berjualan meskipun sempet malu dan tidak percaya diri," tambahnya.
Kendala yang ia hadapi tidak hanya pada mental untuk berjualan, kendala yang dihadapi juga dengan modal, karena keterbatasan modal dengan status belum bekerja dan sebagai mahasiswa.
Ia menjual salad dengan 3 ukuran dengan harga yang terbilang murah, agar anak-anak yang tidak memiliki uang yang cukup tetap bisa menikmati jajanan dengan harga yang tidak memberatkan.
"Kendalanya modal, karena belum bekerja dan masih mahasiswa jadi memiliki modal yang terbatas, selain itu juga memiliki 3 ukuran salad, ada yang harga Rp5 ribu, Rp10 ribu dan Rp25 ribu, agar semua orang bisa mencoba dan juga saat pandemi pendapatan sempat turun juga untuk menarik pelanggan dan meskipun murah untuk rasa tidak kalah," ucapnya.
Meskipun dengan keterbatasan modal, ia tetap melakukan yang terbaik dan juga ia juga merasakan momen membahagiakan saat berjualan salad
"Momen yang membahagiakan itu saat orang order lagi, karena membuat orang membeli produk kita itu tidak sulit dan sulitnya saat orang yang pernah beli untuk beli lagi disitu kesulitannya, karena untuk orang beli lagi itu butuh rasa dan kesan kita sebagai penjual," tambahnya.
Ia mengatakan harapannya semoga usaha yang dimulai dengan modal terbatas bisa semakin berkembang terus dan bertambah resseler untuk sama-sama maju dan berjuang, khususnya saat pandemi.
"Untuk temen-teman di luar sana, selagi kita masih muda jangan pernah takut untuk mencoba apapun."
"Habiskan gagalmu di waktu muda, rasakan pahitmu di waktu muda."