Rocky Gerung Beri Nilai A Minus Setahun Pemerintahan Jokowi, Alasannya Bikin Najwa Shihab Bingung
Akademisi Rocky Gerung kembali menjadi perhatian ketika menjadi narasumber di Mata Najwa.
Akibatnya, sejumlah produk kebijakan publik seringkali diikuti dengan berbagai kontroversi dan protes, baik berskala sedang maupun besar.
Relawan
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ormas Projo melihat kinerja para menteri Kabinet Indonesia Maju tidak maksimal di tengah tantangan pandemi Covid-19 dan resesi ekonomi.
Sekretaris Jenderal Projo Handoko mengatakan krisis ini harus ditangani dengan kerja ekstra keras, disertai dengan kecepatan dan akurasi tinggi dari kabinet Indonesia Maju.
Baca juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, Sagittarius Tampaknya Bakal Fokus Pada Urusan Keluarga
Baca juga: Asisten Pribadi Mantan Menpora Dihukum 6 Tahun Penjara, Kasus Suap Proposal Dana Hibah
Baca juga: Kerabat Jokowi Yang Tewas Terbakar Dalam Mobil Diduga Korban Pembunuhan, Ini Hasil Temuan Polisi
"Projo melihat kinerja Kabinet tidak maksimal, kurang greget," katanya, Selasa (20/10/2020).
Setahun pemerintahan periode kedua Presiden Joko Widodo dihadapkan pada ujian berat.
Kondisi ini seharusnya dimaknai sebagai peluang bagi Kabinet untuk menunjukkan militansi dengan gebrakan yang extraordinary untuk mengatasi keadaan.
Projo mengingatkan bahwa hasil survei terbaru tentang kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah kurang menggembirakan.
Presiden Joko Widodo bahkan pernah menyampaikan kekecewaannya terhadap kinerja kabinet dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Projo menilai kerja-kerja extraordinary jajaran kabinet seperti harapan Presiden Joko Widodo belum sepenuhnya dilakukan.
Parpol pendukung
Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menilai reshuffle kabinet belum tentu bisa menjamin adanya peningkatan kinerja pemerintah.

"Kalau soal reshufle, menurut hemat PPP belum tentu bisa menjamin adanya peningkatan kinerja pemerintahan jika pandemi Covid-19-nya belum bisa terkendali," ujar Arsul, ketika dihubungi Tribunnews.com, Rabu (21/10/2020).
Akan tetapi, Arsul melihat ketidakpuasan publik dapat diperbaiki jika pemerintah segera melaksanakan vaksinasi Covid-19.
Karenanya, PPP meminta kepada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin tetap fokus pada penanggulangan pandemi Covid-19, termasuk memastikan bahwa vaksinasi atas Covid dapat segera dilaksanakan seperti yang sudah disampaikan pemerintah sendiri.
"Keberhasilan vaksinasi itu akan turut menentukan kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan," kata dia.
Arsul menerangkan ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintahan saat ini tidak bisa dilepaskan dari situasi akibat pandemi Covid-19.
Baca juga: Mendagri Bantah Melarang Pemerintah Larang Diadakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Baca juga: Wanita Ditemukan Tewas Terbakar di Dalam Mobil, Ternyata Masih Kerabat Presiden Jokowi
Baca juga: Brigjen EP Dinyatakan Bersalah Karena Punya Orientasi Seksual LGBT, Wajib Ikut Pembinaan Mental
Alasannya pandemi ini tidak hanya menggerus ketahanan kesehatan masyarakat. Melainkan juga merontokkan perekonomian masyarakat.
"Karenanya PP yakin bahwa ketidakpuasan publik yang besar tersebut akibat pandemi berkepanjangan dan ekonomi yang memburuk," jelasnya.

Anggota Komisi III DPR RI tersebut menegaskan PPP bisa memahami, baik dari sisi pemerintah maupun dari sisi masyarakat yang tidak puas.
Dari sisi pemerintah, menurutnya ketidakberhasilan mempertahankan target pembangunan dan capaian ekonomi terjadi akibat problem pandemi ini.
Sebagian artikel ini juga tayang di Kompas.com dengan judul: Setahun Usia Pemerintahan, Jokowi Disarankan Reshuffle Kabinet
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Analisa Rocky Gerung soal Satu Tahun Pemerintah Jokowi-Maruf Buat Najwa Heran, Berikan Nilai A Minus