Jokowi Takut Karhutla Duet Maut dengan Covid-19, Siti Nurbaya Akui Sering Diejek Singapura
Presiden Joko Widodo mewanti-wanti jangan sampai karhutla duet maut dengan Covid-19.
Siti Nurbaya juga mengungkapkan tekanan yang diterima Indonesia dari dunia internasional, akibat karhutla.
Siti Nurbaya mengatakan, tekanan terbesar terjadi pada 2015, pada awal-awal dirinya menjadi Menteri LHK.
"Terasa juga di internasional saya gara-gara 2015 asap itu."
"Tekanan internasional kepada Indonesia gila-gilaan dan diejek terus, dikata-katain terus," ungkapnya.
Menurut Siti Nurbaya, negara yang paling sering mengkritik karhutla di Indonesia adalah Singapura.
"Apalagi Singapura negara kecil, tapi sok tahu banget, selalu mengejek," beber Siti Nurbaya.
Siti Nurbaya mengungkapkan, tekanan tersebut mereda pada 2017, setelah karhutla di Indonesia mengalami penurunan hingga 165 ribu hektare lahan yang terbakar.
Menurutnya, pemerintah telah menemukan pola dalam karhutla yang bisa ditemukan cara mengantisipasinya.
Saat ini dirinya mengaku Indonesia lebih siap dalam menghadapi karhutla.

"Jadi pola ini bisa kita ikuti ternyata. Jadi itu pada dimensi nilai-nilainya yang menjaga kita."
"Kalau ditanya apakah sudah siap, kelihatannya jauh lebih siap."
"Mungkin beberapa kali lipat lebih siap dibandingkan tahun 2015," ucap Siti Nurbaya.
Kunci penanganan karhutla, menurut Siti Nurbaya terletak pada sinergi antar-lembaga.
Partisipasi masyarakat dalam penanganan karhutla juga menjadi kunci.
"Yang paling penting dan unggul buat Indonesia itu adalah partisipasi publik. Itu kayaknya nggak ada lawan," cetus Siti Nurbaya.