Hari Santri 2020, 10 Pesan Ustaz Abdul Somad untuk Para Santri di Seluruh Indonesia

Berikut 10 pesan yang disampaikan Ustaz Abdul Somad yang dikutip Wartakota dari akun instagramnya

Editor: Rohmayana
instagram ustadz abdul somad official
UAS dalam salah satu ceramahnya beberapa waktu lalu. Ustaz Abdul Somad ungkap kriteria memilih calon istri. 

Santri dapat menjadi pemersatu umat, baik secara psikologis, ideologis, maupun politis.

”Partai boleh berbeda, tetapi semangat kesantriannya tetap sama,” katanya.

Peringatan ini diharapkan menjadi pendorong bagi seluruh umat Islam di Indonesia untuk menanamkan komitmen bangsa di dalam dirinya.

Definisi santri

tribunnews
Santri Pondok Pesantren Jabal Nur, Cipondoh, Kota Tangerang, melantunkan pembacaan Maulid Simtuddhuror, saat menyambut warga Nahdliyin yang akan mengikuti kegiatan Istighotsah Untuk Pemilu Damai di Pondok Pesantren Jabal Nur, Cipondoh, Tangerang, Kamis (27/3/2014). (Wartakotalive.com/Nur Ichsan)

Baca juga: Imbas Corona, Bisnis Advertising dan Digital Printing Jambi Sepi Pemesan

Menurut Kamaruddin Amin dalam opini Harian Kompas, 22 Oktober 2015, definisi santri tidak tertaut pada satu kelompok saja.

Dia mengatakan jika membaca sejarah perjuangan tokoh-tokoh Islam yang berdarah merah putih, terlihat bahwa mereka memiliki komitmen keislaman dan keindonesiaan yang sangat kuat.

Mereka seperti Hasyim Asyari (NU), KH Ahmad Dahlan (Muhammadiyah), A Hassan (Persis), Ahmad Soorkati (Al-Irsyad), Mas Abd Rahman (Matlaul Anwar).

"Kalau definisi santri dapat dinisbahkan kepada mereka, maka santri adalah mereka yang memiliki komitmen keislaman dan keindonesiaan, mereka yang hidupnya diinspirasi dan diselimuti nilai-nilai Islam di satu sisi dan semangat serta kesadaran penuh tentang kebangsaan Indonesia yang majemuk di sisi lain," tulisnya.

Baca juga: Digosipkan Jalani Hubungan Terlarang Hingga Kumpul Kebo, Ini Profil Tora Sudiro dan Mieke Amalia

Oleh sebab itu, santri tidaklah eksklusif teratribusi pada komunitas tertentu, tetapi mereka yang dalam tubuhnya mengalir darah Merah Putih dan tarikan napas kehidupannya terpancar kalimat la ilaha illallah. Jika definisi itu disepakati, maka penetapan Hari Santri menjadi sangat relevan dalam konteks Indonesia modern yang plural.

Hari Santri menjadi milik umat Islam Indonesia secara keseluruhan.

Menurutnya, definisi santri seperti di atas diharapkan menjadi driving force yang dapat mengintegrasikan, tak hanya ideologis sosiologis, tetapi juga politis.

Oleh karena itu, penetapan Hari Santri setidaknya merupakan, pertama, pemaknaan sejarah Indonesia yang orisinal dan otentik yang tidak terpisah dari episteme bangsa.

Bahwa, Indonesia tak hanya dibangun di atas senjata, darah, dan air mata, tetapi berdiri karena keikhlasan dan perjuangan para santri religius yang berdarah Merah Putih.

Kedua, secara sosio-politik mengonfirmasi kekuatan relasi Islam dan negara.

Indonesia dapat menjadi model dunia tentang hubungan Islam dan negara.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved