Terungkap Identitas Perwira Polisi Jambi vs Sabhara Adu Pukul saat Demo Mahasiswa, Ternyata

Dalam video yang berdurasi 2 menitan itu, petugas yang menggiring pemuda tersebut spontan marah. Terjadi keributan sesama anggota polisi hingga...

Penulis: Aryo Tondang | Editor: Duanto AS
ISTIMEWA
Viral Video Perwira Polisi Adu Pukul saat Demo Mahasiswa, Kabid Humas Polda Jambi Jelaskan 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Siapa Sebenarnya Perwira Polisi Jambi Adu Pukul saat Demo Mahasiswa, Ini Penjelasannya.

Beredar video durasi 2 menitan adu pukul perwira polisi saat demo mahasiswa di Jambi.

Sebuah viral video polisi saling pukul itu saat demo mahasiwa jambi tolak UU Cipta Kerja, Selasa (20/10/2020).

Pantauan Tribunjambi.com, tampak tiga orang petugas berpakaian preman mengamankan seorang mahasiswa yang mengenakan baju almamater hijau.

Saat tiga polisi sedang menggiring pengunjuk rasa, tampak seorang polisi berseragam lengkap memukul orang tersebut.

Baca juga: BREAKING NEWS: Polisi Ciduk 20 Pendemo dari Kantor DPRD Jambi, Begini Kondisinya di Mapolda Jambi

Baca juga: Gus Nur Dilporkan ke Polisi Dianggap Menghina NU: Anshor-Banser Selalu Melihat Saya Salah

Baca juga: Satu Motor Polisi Dibakar Massa, Polisi Kejar Mahasiswa Sampai Dalam Kampus, Demo di Jambi

Dalam video yang berdurasi 2 menitan itu, petugas yang menggiring pemuda tersebut spontan marah.

Terjadi keributan sesama anggota polisi hingga sempat saling pukul dan dorong.

Informasi yang sempat beredar, kemarahan petugas berpakaian preman itu pecah lantaran pengunjuk rasa yang diamankan tersebut mengaku sebagai anggota kepolisian.

Siapa sebenarnya dia?

Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi, memberi keterangan terkait video yang telah viral tersebut.

Kuswahyudi mengatakan pihaknya memang benar mengamankan mahasiswa, bukan aparat.

"Ya, itu yang diamankan mahasiswa salah satu kampus di Jambi yang melakukan anarkis dan melawan saat diamankan," kata Kuswahyudi, Rabu (21/10/2020) pagi.

Namun, keributan tersebut terjadi lantaran petugas dengan berpakaian preman yang melindungi mahasiswa tersebut malah jadi sasaran pemukulan anggota lainnya.

Petugas berpakaian preman, yang dalam video itu disebut seorang perwira polisi, itu malah jadi sasaran pukul.

"Petugas itu melindungi mahasiswa tersebut diamuk massa, terjadi salah pukul yang mana aparat yang terkena pukulan," tutur Kuswahyudi.

Dia menjelaskan, untuk mahasiswa sendiri telah diamankan di Mapolda Jambi.

Mabes Polri Ikut Bicara

Melansir Tribunnews, video perwira tinggi polisi saling pukul dengan anggota Sabhara saling pukul saat aksi unjuk rasa UU Cipta Kerja viral.

Mabes Polri mengklarifikasi video viral saat unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Jambi pada Selasa (20/10/2020).

Baca juga: Anjasmara Menjadi Korban Begal,: Ngapain Nih Orang Pegang Baju Gue

Dalam video tersebut, seorang mahasiswa dengan almamater hijau ditangkap dan digiring polisi berpakaian preman.

Namun, seorang perwira polri berpakaian preman itu justru dipukul anggota Sabhara, dan memicu kemarahan anak buah sang perwira.

Namun, banyak yang mengganggap mahasiswa yang dipukul adalah perwira polisi yang menyamar.

Menanggapi video itu, Karo Penmas Humas Polri Brigjen Awi Setyono mengaku mahasiswa yang ditangkap itu bukanlah perwira tinggi polri yang menyamar menjadi mahasiswa.

"Terkait video viral di medsos yang mengatakan bahwa PA Brimob menyamar sebagai mahasiswa dan ditangkap oleh polisi lalu kena pukul personel Sabhara adalah tidak benar," kata Awi kepada wartawan, Rabu (21/10/2020).

Menurutnya, seseorang yang menggunakan baju almamater berwarna hijau yang ditangkap oleh polisi merupakan mahasiswa.

"Yang ditangkap menggunakan baju almamater hijau (kampus Unbari). Saat kejadian adalah benar benar mahasiswa. Mahasiswa tersebut dibawa PA intel Brimob," ungkapnya.

Dijelaskan Awi, mahasiswa tersebut ditangkap karena melakukan anarkis melawan petugas saat diamankan.

Sebaliknya, insiden keributan antara PA intel Brimob dengan personel Sabhara saat tengah membawa mahasiswa itu hanya salah paham.

Baca juga: Lagi Malam Pertama Suami Tiba-tiba Menjerit Sampai Jatuh Pingsan, Istri Bingung Keluarga Syok

"PA (baju preman) tersebut yang amankan mahasiswa menghalang halangi anggota sabhara yang mau memukul mahasiswa. Makanya ada salah paham dikit di lapangan, tapi sudah clear setelah tahu yang bawa mahasiswa adalah PA Intel Brimob," tandasnya.

Untuk diketahui, insiden cekcok antara anggota Brimob berpakaian preman dan anggota Sabhara saat pengamanan aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja viral di media sosial. Kejadian itu diketahui di Jambi pada Selasa (20/10/2020).

Keributan itu bermula saat anggota Brimob yang menggunakan pakaian preman itu menangkap seorang mahasiswa beralmamater hijau.

Saat digiring oleh polisi, mahasiswa itu dipukuli oleh anggota Sabhara.

Namun tidak terduga, personel Brimob yang berpakaian preman membawa mahasiswa itu marah dan memukul kembali anggota Sabhara yang memukul mahasiswa tersebut.

Dalam video itu, anggota Sabhara itu dipukul hingga tersungkur ke tanah.

Keributan itu pun dilerai oleh sejumlah personel yang bertugas.

Baca juga: Mantan Danjen Kopassus 8 Jam Diperika Polisi, Soal Senpi dan Demo Tolak UU Cipta Kerja Yang rusuh

Dalam video itu, terdengar pula anggota Brimob berpakaian preman itu sempat memarahi anggota Sabhara yang memukul mahasiswa tersebut.

"Makanya bilang dong darimana," kata salah satu personel polisi saat melerai anggota Brimob berpakaian preman yang marah sebagaimana video viral di media sosial.

"Padahal sudahku bilang, perwira dia itu jangan dipukuli," saut anggota Brimob berpakaian preman tersebut.

"Saya tidak tahu komandan," jawab anggota Sabhara yang dipukul oleh anggota Brimob tersebut.

20 Orang Diamankan

Buntut demonstrasi mahasiswa di Jambi tadi malam, Polda Jambi mengamankan 20 orang peserta.

Saat demo mahasiswa tolak UU Cipta Kerja ( Omnibus Law ) di kawasan gedung DPRD Provinsi Jambi dan Telanaipura Kota Jambi, Selasa (20/10/2020), terjadi kerusuhan.

Sebuah sepeda motor polisi dibakar massa.

Berikut daftar orang yang ditangkap saat demo mahasiswa di Jambi.

Baca juga: 4 VIDEO Demonstrasi di Jambi, Rusuh Bakar Motor Polisi hingga Malam Hari Diuber-uber di Kampus

Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi, mengatakan saat ini sekira 20 orang yang diamankan itu telah berada di Mapolda Jambi.

Orang-orang yang diamankan itu sedang di-rapid test.

"Masih dalam pendataan, sekira kurang lebih 20 orang, dan saat ini mereka sedang menjalani rapid tes, data rincinya nanti disampaikan lagi," kata Kuswahyudi, Selasa (20/10/2020) malam.

Sekira 20 peserta demo penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja di Jambi diamankan terkait perusakan dan perlawanan terhadap petugas.

Polisi masih memeriksa 20 orang tersebut.

Demo mahasiswa di Telanai, Selasa 20 Oktober 2020
Demo mahasiswa di Telanai, Selasa 20 Oktober 2020 (tribunjambi/zulkifli azis)

"Untuk ditahan atau tidaknya, kita masih melakukan pemeriksaaan," paparnya.

Sebanyak 20 orang yang diamankan tersebut tergabung dari pelajar dan mahasiswa.

Untuk diketahui, mahasiswa dari berbagai universitas di Jambi menggelar aksi unjuk rasa penolakan Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja.

Baca juga: BREAKING NEWS Sepeda Motor Polisi Dibakar Massa, Polisi Kejar Mahasiswa Hingga Dalam Kampus Unja

Aksi tersebut berujung rusuh, hingga polisi membubarkan unjuk rasa menggunakan gas air mata dan water cannon.

Aksi serang antara polisi dan massa terjadi, hingga akhirnya mahasiswa dipukul mundur ke arah perempatan traffic light, Simpang Bank Indonesia (BI).

Sejumlah mahasiswa bertahan hingga malam hari di kawasan Simpang BI dan sekitarnya.

Satu Motor Polisi Dibakar Massa

Demonstrasi mahasiswa tolak UU Omnibus Law di Kota Jambi kemarin sempat rusuh.

Kerusuhan berlanjut hingga malam hari.

Aparat menyisir dan mengejar para pendemo hingga ke dalam kampus Unja Telanai.

Informasi yang dihimpun Tribunjambi.com, sebuah sepeda motor milik kepolisian dibakar mahasiswa di depan kampus Universitas Jambi Telanaipura.

Sepeda motor polisi dibakar massa saat demo mahasiswa di Jambi tolak UU Cipta Kerja (Omnibus Law), Selasa (20/10/2020).
Sepeda motor polisi dibakar massa saat demo mahasiswa di Jambi tolak UU Cipta Kerja (Omnibus Law), Selasa (20/10/2020). (Tribun Jambi/Zulkifli)

Aksi demonstrasi mahasiswa ini berlangsung sejak siang tadi.

Awalnya, kerusuhan berawal dari depan gedung DPRD Provinsi Jambi saat mahasiswa memaksa masuk ke gedung DPRD.

Kemudian aparat kepolisian membubarkan massa dan memukul mundur mereka kembali ke Simpang BI dan Kampus Unja Telanaipura.

Mencekam, Dipukul Mundur Pakai Gas Air Mata

Aksi mahasiswa di wilayah Telanaipura, di dekat Kantor Gubernur Jambi, berlangsung mencekam.

Kerusuhan terjadi, di mana antara mahasiswa dan aparat keamanan.

Baca juga: 4 Video Rusuh Demonstrasi di Jambi Tadi Malam, Bakar Motor s/d Diuber-uber Polisi di Kampus

Baca juga: Satu Motor Polisi Dibakar Massa, Polisi Kejar Mahasiswa Sampai Dalam Kampus, Demo di Jambi

Diketahui aksi mahasiswa tolak UU Omnibus Law di Kota Jambi ini berlangsung rusuh.

Mahasiswa yang tadinya berkumpul di depan kantor DPRD Provinsi Jambi, kini mundur ke arah simpang Bank Indonesia (BI).

Itu terjadi setelah massa diserang dengan gas air mata dan semprotan air.

Pemandangan di sepanjang jalan Jendral Ahmad Yani menjadi semrawut dengan sampah dan bekas-bekas pembakaran mahasiswa.

Hingga kini polisi terus memukul mundur massa, dan mengamankan sejumlah pendemo.

Namun pada mahasiswa masih bertahan dan terus melakukan perlawanan dengan melempari aparat menggunakan batu, serta menambakkan petasan.

Aksi demo Mahasiswa tolak Omnibus Law di Karawang nyaris ricuh dengan petugas kepolisian, Selasa (20/10). (Warta Kota/Joko Supriyanto)
Aksi demo Mahasiswa tolak Omnibus Law di Karawang nyaris ricuh dengan petugas kepolisian, Selasa (20/10). (Warta Kota/Joko Supriyanto) (ist)

( Tribunjambi.com/Aryo Tondang/Zulkifli Azis/Monang Widyoko)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved