Sudah Rp 3,52 Triliun Dana Investasi Masuk ke Provinsi Jambi, Butuh Rp 1,2 Triliun lagi
Realisasi investasi yang masuk ke Provinsi Jambi hingga triwulan tiga 2020 sudah mencapai Rp3,52 triliun.
Penulis: Zulkipli | Editor: Rahimin
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Realisasi investasi yang masuk ke Provinsi Jambi hingga triwulan tiga 2020 sudah mencapai Rp3,52 triliun.
Jumlah ini masih butuh Rp1,2 triliun untuk mencapai target Rp 4,7 triliun.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jambi Imron Rosyadi. Dia optimis bisa mencapai target yang ditetapkan.
"Dari target Rp4,7 triliun di tahun 2020, kita masih punya waktu triwulan ke empat untuk mencapai target RPJMD 2016-2021 yaitu Rp4,7 triliun," katanya, Senin (19/10/2020).
Baca juga: 24 Pelajar Bawa Batu, Botol, & Bendera Palestina, Mau Ikut Demo di Jakarta, Baca Pancasila Tak Bisa
Baca juga: Buat Ngeri, Ternyata Ini Hukuman Bagi Anggota Kopassus yang Gagal Jalankan Misi Negara
Baca juga: Muslim Tanam 45 Batang Ganja di Rumah, Ngaku Buat Penelitian dan Sudah Konsumsi Ganja Sejak Remaja
Hanya saja, Imron belum bisa merinci besaran Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) untuk triwulan tiga. Ia menyebut data belum disampaikan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKIPM). "Belum dapat rinciannya, belum dikirim BKPM RI," jelasnya.
Imron menjelaskan, untuk info yang telah didapatkan pihaknya pada triwulan dua, yakni pada April hingga Juni realisasi mencapai Rp1,12 triliun.

Imron menyebut PMDN menjadi penyumbang terbesar sebanyak Rp952 miliar (M). “Untuk PMDN tren investasi pada bidang usaha tanaman pangan perkebunan, ternak dan industri makanan mengalami peningkatan,” sampainya.
Baca juga: Ashanty Beli Nasi Goreng Seharga Rp 1,5 Juta, Anang: Dilabelin, Dilaminating Terus Dibawa Ke Jakarta
Baca juga: Tak Mau Terjebak, Jokowi Terang-terangan Tolak Tawaran Amerika Soal Pesawat Mata-mata P-8 Poseidon
Baca juga: KKB Buat Ulah Lagi, Serang Rombongan TNI Bawa Logistik, 1 Anggota Kena Luka Tembak
Sementara, untuk PMA menyumbang sebesar Rp175 miliar pada triwulan dua. Tren bidang usahanya seperti transportasi, gudang dan telekomunikasi, industri makanan dan jasa lainnya, yang sektor PMA ini paling banyak berada di Kota Jambi.
Sedangkan untuk rekapan per semester, Imron mengatakan nilai per semesternya lebih rendah dibandingkan angka pada 2019 lalu. “Untuk semester tahun ini Rp2,244 triliun, lebih rendah dibanding tahun lalu sebesar Rp2,290 triliun,” ujarnya. (kip)