Kisah Pilu Siswi SMP Diperkosa 10 Pria Ditempat Berbeda-beda, Korban Alami Depresi dan Tertekan
Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya menjelaskan, korban seperti mengalami depresi dan tertekan ketika tiba di rumah.
Menyasar pada mahasiswa tingkat pertama—yang merupakan korban serangan seksual paling sering—pelatihan Senn sukses mengurangi tingkat pemerkosaan di kampus hingga 46 persen dengan cara mendorong perempuan untuk bertindak cepat ketika mereka berada di situasi yang tidak nyaman.
Program dengan nama The Enchanced Asses, Acknowledge, Act (EAAA) Sexual Assault Resistance ini memberikan perempuan kemampuan fisik dan emosional untuk melawan serangan seksual melalui seri pelajaran fisik dan psikologis.
Dalam pengembangan program, Senn mengidentifikasi tanda-tanda yang mengarah pada pemaksaan seksual atau indikator sebelum pemerkosaan alias “pre-rape”.
Dirumuskan oleh Patricia Rozee dan Mary Koss pada studi mereka tahun 2001, “pre-rape” merujuk pada kategori perilaku yang secara ilmiah berhubungan dengan pelaku pria.
“Peneliti kekerasan seksual melihat serangan seksual sebagai satu titik pada serangkaian perilaku dalam masyarakat yang disebabkan berbagai masalah, namun pada umumnya soal sikap dan perilaku,” kata Senn.
Tidak ada jaminan bahwa semua pelaku serangan seksual akan berperilaku sama, karenanya Senn menegaskan bahwa pemicu tindakan tersebut beragam.
Bagaimana pun, dia menambahkan, ada beberapa tanda yang bisa menjadi tanda peringatan bila seorang pria menjadi ancaman perempuan di sekelilingnya.
Adapun tanda-tanda ini kerap dianggap sebagai hal yang biasa, sehingga seringkali diabaikan.
Terlebih fakta bahwa 80 persen korban pemerkosaan mengenal pelakunya, sehingga korban cenderung tidak memperhatikan tanda-tanda ini jika pelaku adalah teman dekat, kolega atau anggota keluarga tepercaya.
Berikut beberapa tanda peringatan “pre-rape”:
1. Menguasai
Ketika seseorang menunjukkan bahwa mereka ingin menguasai Anda dalam hal-hal tertentu, itu bisa menjadi lampu merah. Misalnya memaksa melakukan hal tertentu, atau mengenakan pakaian tertentu, dan sebagainya.
2. Sentuhan yang tidak diinginkan
Menyentuh perempuan tanpa persetujuannya adalah tanda peringatan penyerangan yang jelas.
Meski begitu, kadang-kadang korban tidak bisa membedakan antara sentuhan yang sifatnya penyerangan atau yang memiliki maksud lain.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/11122017_ilustrasi-pemerkosaan_20171211_100622.jpg)