Sri Mulyani Akui Defisit Anggaran 4,16 Persen Rp 682,1 Triliun, Tapi Malah Bandingkan Negara Lain
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan defisit anggaran hingga akhir September 2020 mencapai Rp 682,1 triliun.
Angka tersebut juga meningkat 15,5 persen jika dibandingkan dengan relaisasi tahun lalu yang sebesar Rp 1.594,66 triliun.
"Pemerintah berhasil mengakselerasi belanja secara luar biasa di kuartal III dan diharapkan menjadi pendorong atau menciptakan siklus yang positif atau mendekati positif pada kuartal III dan IV," ujar Sri Mulyani.
Baca juga: Gaya Asisten Nia Ramadhani Tak Kalah Sosialita dari Bosnya, Intip Kerajaan Bisnis Theresa Wienathan
Lebih rinci, untuk belanja pemerintah pusat realisasinya Rp 1.211,4 triliun atau naik 21,2 persen dibanding tahun lalu yang sebesar Rp 999,12 triliun.
Angka tersebut setara dengan 61,3 persen dari target serapan dalam APBN yang sebesar Rp 1.975,2 triliun. Terakhir, untuk transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) realisasinya sudah mencapai Rp 629,7 triliun, atau 82,4 persen dari target Perpres 72 yang sebesar Rp 763,9 triliun.
Angka tersebut naik 5,8 persen jika dibandingkan dengan realisasi tahun lalu yang sebesar Rp 595,35 triliun. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hingga Akhir September, Defisit APBN 2020 Tembus Rp 682,1 Triliun",