Pilkada di Jambi
Cawagub 02 Syafril Nursal Khawatir, Temukan Indikasi 'Lost Generation' Setelah Kunjungi 5 Kabupaten
Selama beberapa waktu "Belanja Masalah" yang dilakukan Cawagub, Syafril Nursal justru menimbulkan kerisauan dalam dirinya
Penulis: Hendri Dunan | Editor: Nani Rachmaini
Sehingga saat terpilih persoalan ini bisa segera ditangani dengan cepat.
"Kemarin itu saya sudah mengundang ahli IT. Bagaimana di daerah yang tidak ada internetnya itu supaya ada."
"Tapi harganya murah, kemarin saya suruh paparan, saya suruh perbaiki dulu. Kalau memungkinkan nanti bisa kita pasang alat-alat itu sehingga anak-anak kita tidak pergi naik gunung kemana mana dia mencari signal," ucapnya.
Risau Ada Laporan Pelajar Putus Sekolah
Tak sekedar persoalan susahnya signal dan akses internet di sejumlah wilayah di Provinsi Jambi yang membuat pelajar terkendala untuk belajar secara online.
Bahkan, Ketua Lembaga Adat Desa Muara Pijoan, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Mustafa Kamal menemukan adanya sejumlah pelajar SD dan SMP yang ia sebut sama seperti putus sekolah carena situasi Covid 19.
Hal itu sampaikan Mustafa kepada Syafril Nursal saat silaturahmi dan tatap muka dengan masyarakat Muara Pijoan.
Apalagi, kata Mustafa, untuk siswa dan pelajar yang orang tuanya tidak punya telepon genggam pintar dan paket data internet tentu tidak bisa mengikuti kegiatan belajar online.
Bahkan sebagian di antaranya sudah bekerja.
"Sayo memandang sekarang ini, banyak sayo jalan, sudah (ado yang) putus sekolah. Kareno orang tuonyo menasehati dio dak mau ikut. Belajar dio dak punyo hp. Akhirnyo dio main main bae begitu."
"Kebanyakan itu kelas 5, 6 (SD) 1, 2 SMP. Kabayakan putus sekolah bagi sayo. Bahkan sudah ado yang kerjo anak-anak yang begitu."
"Kareno Pada saat covid ini dio mau belajar hp dak punyo. Hp, kuota dak punyo akhirnyo terserah bae"
"Akhirnyo mulai kelas 5 kelas 6 kelas 2 SMP itu sudah banyak bagi sayo itu lah putus sekolah."
"Bahkan ado yang sudah kerjo, ado yang kerjo ikut (angkutan) batu bata. Ikut ngambek kayu. Apo bae kerjo kasar, sudah banyak, sudah ikut," ucapnya.
Syafril cukup kaget mendengar hal itu. Ia mengatakan sangat risau dan prihatin dengan kondisi tersebut.