Imbas Corona, Guru Ngaji Ini Banting Setir Menjadi Pengrajin Rak Kembang
Hebatnya walaupun baru satu bulan menekuni usahanya ini Rahman mengaku sudah mendapatkan pesanan lebih dari 20 rak kembang.
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Tidak adanya panggilan les privat ngaji selama Corona, Abdurrahman (34) banting kemudi menjadi pengrajin rak kembang September 2020 kemarin.
Hebatnya walaupun baru satu bulan menekuni usahanya ini Rahman mengaku sudah mendapatkan pesanan lebih dari 20 rak kembang.
“Yang 20 kemarin sudah selesai, sekarang ada pesanan baru lagi,” ujarnya kepada Tribunjambi.com beberapa hari yang lalu.
Awalnya konsumen bapak dua anak ini kebanyakan berasal dari kolega dan kerabatnya, namun perlahan produknya mulai dapat diterima masyarakat.
Baca juga: Mengenal Nurhafizah, Guru di SMP Kuala Tungkal yang Menjadi Guru Berprestasi Tingkat Provinsi Jambi
Baca juga: Meski Kaya Raya, Ardi Bakrie Tagih Gaji Syuting di Acara Nia Ramadhani, Ancam Ini Bila Tak Dibayar
Baca juga: Pemprov Jambi Masih Menutup Car Free Day di Kawasan Gubernuran
Makin dikenalnya rak kembang guru ngaji ini tak lepas dari peran sosial media. Dia dan istrinya rajin membanjiri postingan tentang usahanya di grup jual beli Facebook dan Instagram.
Memasuki bulan kedua, rahman sudah mulai menggunakan brand untuk produknya. Mengusung brand Bunda Aisya dia mulai kebanjiran pesanan.
Brand bunda Aisyah sendiri tidak hanya digunakan rahman sebagai brand rak kembangnya, tapi juga digunakan untuk produk kue Kembang goyang istrinya.
Tidak hanya rak kembang rahman, kembang goyang istrinya juga sudah mulai diterima masyarakat Jambi. Untuk kembang Goyangnya sendiri dapat di jumpai di Toko Oleh-oleh Khas Jambi Pak Dj.

Rahman dan istrinya tengah fokus untuk mengembangkan UMKM miliknya, mengusung dua produk yang berbeda justru memudahkan mereka untuk melakukan promosi di sosial media.
Pemesan melalui media sosial dapat menghubungi nomor WA 0852 1786 7103.
Selain rak kembang, rahman juga melayani pesanan pembuatan rak TV, meja, kursi taman dan sebagainya.
“Walaupun fokusnya membuat rak kembang, tapi kita juga menerima pesanan khusus dari konsumen,” tambahnya.
Ustad muda ini tidak mematok harga yang mahal untuk setiap karyanya. Untuk satu produknya dia hargai mulai dari Rp 150 ribu sampai Rp 600 ribu.
Rahman tidak sendirian dalam memproduksi produknya, dia dibantu oleh tiga orang karyawan.
Saat Tribunjambi.com bertanya asal mula keahliannya dalam membuat rak kembang ini, Rahman mengaku dia mempelajari semua ini secara otodidak di saat masih bujangan dulu.
Lebih lanjut rahman menceritakan dulu dia pernah ikut kerja sama keluarganya, di sanalah dia belajar ngelas, selebihnya dia belajar dari youtube.
Di bengkel kerjanya yang terletak di belakang rumahnya, rahman memperlihatkan bahan baku usahanya yang berasal dari besi baru yang baru saja datang.
Dia mengatakan, dia selalu memakai bahan baku dengan kualitas terbaik, dan tidak pernah menggunakan besi bekas yang di jual kiloan.
“Manusia bisa kita bohongi, tapi allah maha mengetahui,” nasehatnya kepada Tribunjambi.com di selasela sesi wawancara.
Bapak muda ini dalam kesehariannya memang sering mengisi khotbah jumat dan pengajian di beberapa majelis.
Selain itu dia juga membuat halaqoh ngaji untuk remaja tanggung di sekitar rumahnya yang beralamat di Jalan H A Roni Sani Kelurahan Handil Jaya Kota Jambi.
Hadirnya rahman dengan Brand Bunda Aisya, menambah daftar UMKM Jambi yang hadir di saat Virus Corona Menghantui masyarakat dunia.
Rahman ini hanya satu di antara beberapa orang yang berhasil tumbuh dan berkembang disaat dunia usaha sedang lesuh yang berhasil Tribunjambi.com temui.