Sri Mulyani Beberkan Pemimpin di Era Transformasi Digital, Jawabannya Mengejutkan

Sri Mulyani mengungkap siapa pemimpin di era transformasi digital saat ini. Covid-19 telah memaksa masyarakat untuk melakukan transformasi digital.

Editor: Rohmayana
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat mengikuti rapat kerja tertutup dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, awal Juli lali. Rapat itu membahas surat menteri keuangan terkait perkembangan skema burden sharing pembiayaan pemulihan ekonomi nasional. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan bahwa kemunculan pandemi Covid-19 telah memaksa masyarakat untuk mengadopsi, melibatkan, dan melakukan transformasi digital dalam kehidupan sehari-hari.

Sri Mulyani mengungkap siapa gerangan pemimpin di era transformasi digital saat ini.

“Era digital dengan Industri 4.0 itu memberikan disrupsi. Disrupsi karena digital dan kita juga tidak duga bahwa tahun ini kita juga terkena disrupsi pandemi Covid-19,” kata Sri Mulyani dalam acara Wisuda PKN STAN di Jakarta, Rabu (14/10/2020).

Padahal, lanjut Sri Mulyani, digitalisasi merupakan tantangan yang sangat susah untuk dapat diaplikasikan oleh masyarakat sebelum terjadi pandemi Covid-19.

Ia mencontohkan di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sendiri sebenarnya sudah mulai menerapkan transformasi digital sejak sebelum ada pandemi, namun masih dalam tahap permulaan.

Baca juga: VIDEO Perintah Presiden China kepada Marinir RRC: Bersiap untuk Perang!

Baca juga: Andika Pratama Bongkar Kebiasaan Ciuman Dengan Ussy Saat Pacaran, 1Jam Dalam Mobil Hingga di Bioskop

Baca juga: VIDEO Rizieq Shihab Segera Pulang untuk Pimpin Revolusi di Indonesia, Istana Tak Komentar

Transformasi yang dilakukan oleh Kemenkeu antara lain adalah membuat keseluruhan dokumen dalam bentuk digital, naskah dinas digital, tanda tangan digital, hingga menerapkan flexible working hour.

“Itu masih dalam tahap permulaan dan percobaan lalu tiba-tiba kita dihadapkan oleh Covid-19 yang memaksa kita untuk tidak masuk kantor namun kita harus tetap bekerja,” ujar Sri Mulyani.

Terlebih lagi, Sri Mulyani menuturkan terdapat sebuah pertanyaan lelucon mengenai transformasi digital di tengah pandemi Covid-19 yaitu siapa yang paling powerfull dalam memimpin transformasi dari sebuah perusahaan menjadi digital.

“Ada sebuah joke atau lelucon yang mengatakan siapa sih powerfull dan memimpin transformasi dari perusahaan anda untuk menjadi digital,” kata Sri Mulyani.

Kemudian terdapat tiga pilihan jawaban dari pertanyaan tersebut yaitu CEO atau pemimpin perusahaan, CIO atau pemimpin teknologi informasi perusahaan, dan Covid-19.

“Jawabannya Covid-19. Ini mungkin ini lelucon tapi itu benar,” ujar Sri Mulyani.

Baca juga: Obat Kuat dari Tumbuhan dan Makanan - Buah Semangka, Gingseng hingga Pasak Bumi

Pandemi memaksa masyarakat menerapkan digitalisasi pada kehidupan sehari-hari karena saat ini satu-satunya cara untuk menekan jumlah kasus hanya dengan social distancing sehingga aktivitas menjadi terbatas.

Di sisi lain, kata dia, masyarakat tetap dituntut untuk meningkatkan produktivitasnya agar dapat menunjang perekonomian negara sehingga transformasi digital menjadi kuncinya.

Perekonomian negara mengalami tekanan luar biasa hingga terkontraksi mencapai 5,32 persen pada kuartal II lalu akibat penerimaan pajak turun karena perusahaan merugi.

“Covid-19 ini menimbulkan dampak luar biasa bagi bangsa kita yang kemudian imbasnya ke keuangan negara luar biasa,” tegas Sri Mulyani.

Oleh sebab itu,Sri Mulyani menyatakan Covid-19 memberikan pelajaran luar biasa terutama dalam memberikan tantangan untuk memaksa masyarakat agar mampu melakukan penyesuaian terhadap transformasi digital.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved