Sengaja Unggah Video Hoaks 'Geng Motor' Untuk Menakut-nakuti, 10 Pelajar Kota Jambi Ditangkap
Polresta Jambi, amankan 10 orang pelajar penyebar video hoax geng motor yang beberapa hari lalu viral dalam sejumlah media sosial.
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Nani Rachmaini
"Mereka ini menyasar orang yang sedang berkumpul-kumpul, dan selalu beraksi saat malam hari," kata Handres, Minggu, kemarin.
Handres mengungkapkan, akan mengusut tuntas para pelaku kriminal tersebut.
Dia juga mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati, dan mengikuti anjuran pemerintah terkait pemberlakuan jam malam.
"Saya imbau masyarakat untuk lebih waspada, dan sebaiknya ikuti anjuran pemerintah, terkait pemberlakuan jam malam," papar Handres.
Geng Motor Bersenjata Tajam di Kota Jambi Bikin Resah
Sebelumnya diberitakan, video sekelompok pemuda atau geng motor di Kota Jambi yang menyerang warga sedang berkumpul dengan senjata tajam, viral di media sosial.
Diketahui, dalam dua hari terakhir, warga Kota Jambi sedang dihebohkan dengan pesan berantai yang beredar luas melalui pesan WhatsApp.
Dalam pesan berantai tersebut, dikatakan sekelompok orang yang mengatas namakan Remaja Bersatu sedang beraksi di Kota Jambi.
Kemudian pesan tersebut juga menyampaikan bahwa, para kelompok tersebut konvoi dengan membawa samurai, mulai dari Kawasan Makalam, Legok, Murni dan sejumlah orang telah menjadi korban.
Berikut isi pesan berantai yang beredar luas melalui pesan WhatsApp.
"Buat tmn², yg suko main mlm ( *NGOJEK* ) Hati²...sbb jambi lh ado geng motor, yg mengatas namakan remaja bersatu, Makalam, legok, murni..tiap mlm kompoi bawak samurai, sudah ado korban, mlm tdi villa kenali di serang, dkt alfamart, tukang jago mlm jdi korban, dan satu orng di kota baru tugu kris keno bacok, hati² lurr..ini bukan hoak," isi pesan yang beredar sejak dua hari kemarin.
Menanggapi hal tersebut, Kasat Reskrim Polresta Jambi, AKP Handres, mengimbau masyarakat tidak membalas aksi sekelompok orang tersebut, yang justru menimbulkan kericuhan yang baru.
Dia meminta, agar warga mengikuti peraturan batas jam malam, yang saat ini diberlakukan kembali.
"Saya mohon untuk warga tidak ada berkumpul di luar jam malam yang ditentukan oleh Pemerintah Kota Jambi. Kasus ini masih dalam penyelidikan, kita akan tindak pelaku ini," tegas Handres.
(tribunjambi/aryo tondang)