Sengaja Unggah Video Hoaks 'Geng Motor' Untuk Menakut-nakuti, 10 Pelajar Kota Jambi Ditangkap
Polresta Jambi, amankan 10 orang pelajar penyebar video hoax geng motor yang beberapa hari lalu viral dalam sejumlah media sosial.
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Nani Rachmaini
Sebar Video Hoaks Aksi Geng Motor, 10 Pelajar Di Kota Jambi Diamankan Polresta Jambi
Laporan Wartawan Tribun Jambi Aryo Tondang
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Polresta Jambi, amankan 10 orang pelajar penyebar video hoax geng motor yang beberapa hari lalu viral dalam sejumlah media sosial.
Dalam video yang diunggah melalui aplikasi Tiktok tersebut, viral, lantaran sejumlah remaja tengah bergaya dengan memegang berbagai macam jenis senjata tajam.
Dalam video yang berdurasi sekira kurang lebih 22 detik tersebut, sejumlah remaja bergaya mengacungkan, celurit dan senjata tajam lainnya.
Kasat Reskrim Polresta Jambi, AKP Handres menuturkan, 10 orang tersebut merupakan kelompok pelajar yang pernah terlibat aksi tawuran di kawasan Tugu Pers, beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, para pelajar tersebut, dengan sengaja mengunggah video lama dan diviralkan, untuk menakut-nakuti lawan tawurannya.
"Jadi, yang kita amankan ini, bukan bagian dari sekelompok orang bersepeda motor, yang saat ini meresahkan masyarakat," kata Handres, Selasa (13/10) sore.
Handres menambahkan, para pelajar ini mengutip sejumlah foto-foto saat melakukan aksi tauran, yang kemudian dimuat dalam sebuah video tiktok, dan dengan sengaja diviralkan.
"Videonya dibuat di bulan Juli 2020, dan foto-foto yang ada dalam video tersebut, diambil dari foto di bulan Mei 2020," papar Handres.
Sebelumnya, diberitakan, 8 orang diamankan Polsek Kota Baru, dan 2 orang diamankan Polresta Jambi, terkait geng motor yang sedang viral.
Namun, setelah dilakukan pengembangan, 10 orang yang diamankan tersebut, tidak terbukti bagian dari kelompok tersebut.
Namun demikian, Handres mengakui, bahwa dalam satu pekan terakhir, sekelompok orang dengan mengendarai sepeda motor sedang viral meresahkan masyarakat.
Dia menjelaskan, saat ini pihaknya tengah melakukan pengejaran dan mengusut para gerombolan tersebut.
Handres menambahkan, sejauh ini pihaknya belum bisa memastikan, apakah kelompok tersebut tergolong geng sepeda motor atau tidak.
"Kita belum bisa pastikan, apakah ini geng motor atau tidak. Yang pasti saat ini, kita sedang buru para gerombolan ini," paparnya.
Sejauh ini, kata Handres, pihaknya hanya menerima satu laporan, terkait korban dari gerombolan tersebut.
Untuk 10 orang yang diamankan, kata Handres, telah diserahkan ke pihak keluarga dan dilakukan pembinaan.
Delapan Orang Anggota Geng Sepeda Motor Bersenjata Tajam Diringkus Polsek Kotabaru
Sebelumnya diberitakan, Polsek Kotabaru, berhasil ringkus delapan orang geng sepeda motor bersenjata tajam yang tengah viral di Kota Jambi.
Kapolsek Kotabaru, AKP Afrito Marbaro Macan menuturkan, delapan orang tersebut diamankan di kawasan Kenali Besar, Kotabaru, Sabtu (10/10) malam saat sedang berkonvoi bersama rombongannya.
"Kita sedang patroli mobile, dan melihat kelompok ini. Kita lakukan pengejaran dan berhasil mengamankan 8 orang," kata Afrito, Senin (12/10) sore.
Usai berhasil diamankan, delapan orang tersebut langsung digiring ke Mapolresta Jambi, untuk dilakukan penyelidikan.
Diduga, anggota para kelompok yang tengah meresahkan warga Kota Jambi tersebut masih di bawah umur.
Belum diketahui pasti, motif dari kelompok atau geng sepeda motor melakukan tindakan brutal tersebut.
"Yang bersangkutan Kita serahkan langsung ke Polresta, dan kita akan ikut serta memburu geng sepeda motor ini," paparnya.
Sejauh ini, pihak kepolisan belum mengkonfirmasi, terkait ada tidaknya korban dari geng sepeda motor bersenjata tajam ini.
Namun, aksi para kelompok tersebut sangat meresahkan masyarakat, sebuah pesan berantai dan video gen sepeda motor ini juga tengah vital di WhatsAap dan media sosial Instagram.
Saat dihubungi pada Minggu (11/10) kemarin, Kasat Reskrim Polresta Jambi, AKP Handres menuturkan, geng sepeda motor ini selalu menyasar orang-orang yang tengah berkumpul.
Tanpa alasan jelas, mereka akan langsung turun dari sepeda motor dan menyerang orang-orang yang tengah berkumpul.
"Mereka ini menyasar orang yang sedang berkumpul-kumpul, dan selalu beraksi saat malam hari," kata Handres, Minggu, kemarin.
Handres mengungkapkan, akan mengusut tuntas para pelaku kriminal tersebut.
Dia juga mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati, dan mengikuti anjuran pemerintah terkait pemberlakuan jam malam.
"Saya imbau masyarakat untuk lebih waspada, dan sebaiknya ikuti anjuran pemerintah, terkait pemberlakuan jam malam," papar Handres.
Geng Motor Bersenjata Tajam di Kota Jambi Bikin Resah
Sebelumnya diberitakan, video sekelompok pemuda atau geng motor di Kota Jambi yang menyerang warga sedang berkumpul dengan senjata tajam, viral di media sosial.
Diketahui, dalam dua hari terakhir, warga Kota Jambi sedang dihebohkan dengan pesan berantai yang beredar luas melalui pesan WhatsApp.
Dalam pesan berantai tersebut, dikatakan sekelompok orang yang mengatas namakan Remaja Bersatu sedang beraksi di Kota Jambi.
Kemudian pesan tersebut juga menyampaikan bahwa, para kelompok tersebut konvoi dengan membawa samurai, mulai dari Kawasan Makalam, Legok, Murni dan sejumlah orang telah menjadi korban.
Berikut isi pesan berantai yang beredar luas melalui pesan WhatsApp.
"Buat tmn², yg suko main mlm ( *NGOJEK* ) Hati²...sbb jambi lh ado geng motor, yg mengatas namakan remaja bersatu, Makalam, legok, murni..tiap mlm kompoi bawak samurai, sudah ado korban, mlm tdi villa kenali di serang, dkt alfamart, tukang jago mlm jdi korban, dan satu orng di kota baru tugu kris keno bacok, hati² lurr..ini bukan hoak," isi pesan yang beredar sejak dua hari kemarin.
Menanggapi hal tersebut, Kasat Reskrim Polresta Jambi, AKP Handres, mengimbau masyarakat tidak membalas aksi sekelompok orang tersebut, yang justru menimbulkan kericuhan yang baru.
Dia meminta, agar warga mengikuti peraturan batas jam malam, yang saat ini diberlakukan kembali.
"Saya mohon untuk warga tidak ada berkumpul di luar jam malam yang ditentukan oleh Pemerintah Kota Jambi. Kasus ini masih dalam penyelidikan, kita akan tindak pelaku ini," tegas Handres.
(tribunjambi/aryo tondang)