Tolak UU Cipta Kerja
Spanduk Tolak Anarkisme di Jakarta Bermunculan Buntut Aksi Demo UU Omnibus Law yang Rusuh
Spanduk bertuliskan " Warga Jakarta Menolak Anarkisme" dan "Jangan ajarkan anak SMA dengan Anarkisme" terpampang di beberapa sudut Jakarta.
HCB (Kor 1)
BI (Kor 1)
Gambir 1 (Kor 2)
Sumber Waras (Kor 3)
Grogol 1 (Kor 3)
Dukuh Atas 1 (Kor 1)
Petojo (Kor 8)
Benhil (Kor 1)
RS Tarakan (Kor 8)
Kwitang (Kor 2)
Baca juga: Daftar Organisasi Mahasiswa di Jambi yang Turun Aksi Tolak UU Omnibuslaw Hari Ini
Anies Tinjau Halte yang Dirusak
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, ada 11 halte bus Transjakarta yang rusak akibat aksi unjuk rasa UU Cipta Karya di Ibu Kota pada Kamis (8/10/2020).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini berjanji akan memperbaiki seluruh fasilitas rusak itu agar masyarakat dapat kembali terlayani dengan baik.
“Seluruh fasilitas umum akan berfungsi kembali malam ini insyaAllah bersih. Dari tadi siang semua jalan, semua fasilitas umum akan bisa aman. Ada halte yang rusak total ada 11, ini akan kami perbaiki semua,” kata Anies saat meninjau Halte Transjakarta Bundaran Hotel Indonesia (HI) pada Kamis (8/10/2020) malam.
Baca juga: Sempat Ingin Masuk ke Gedung DPRD, Akhirnya Dewan Temui Massa Demo Tolak UU Cipta Kerja di Tanjabbar
Menurut Anies, halte Transjakarta yang terbakar tidak akan bisa dipakai pada Kamis (8/10/2020) malam.
Bagi halte besar yang rusak parah seperti Halte Bundaran HI, akan dibuatkan halte sementara agar pelayanan kepada penumpang bisa terus dilakukan.
Berdasarkan pendataannya, total biaya kerusakaan itu mencapai Rp 25 miliar.
“Halte yang terbakar tentu tidak bisa malam ini, jadi halte-halte masih diukur seberapa besar nanti yang rusak total akan disiapkan halte sementara. DKI yang akan dibayai tadi sudah diprediksi sudah dihitung kira-kira Rp 25 miliar,” ujar Anies.
Baca juga: Cara Mengatasi Mata Panda - Mulai Perbaiki Posisi Tidur hingga Manfaatkan Kantung Teh Celup
Berdasarkan data di lapangan, halte Transjakarta di sepanjang Jalan MH Thamrin sampai Kawasan Harmoni dirusak massa. Misalnya Halte Bundaran HI, Halte Tosari, Halte Sarinah, Halte Harmoni dan sebagainya.
Namun halte yang mengalami rusak berat adalah Halte Bundaran HI dan Halte Sarinah.
Rusuh di Jalan MH Thamrin
Massa dari kalangan mahasiswa masih memenuhi sekitar Jalan Raya MH Thamrin, Gambir, Jakarta Pusat.
Pengamatan Wartawan TribunJakarta.com di lokasi pukul 16.26 WIB pada Kamis (8/10/2020), sejumlah fasilitas umum dirusak massa.
Kawasan Thamrin yang biasa terlihat megah pun menjadi porak poranda.
Baca juga: FB LIVE Demo Tolak Omnibus Law di Kantor Gubernur Jambi, Ribuan Buruh dan Mahasiswa
Terlihat pos polisi di Jalan MH Thamrin, tepatnya di seberang Gedung Jaya rusak. Kaca-kaca pos pecah.

Sejumlah kamera CCTV yang terpasang di atas pos turut dirusak.
Sementara itu lampu merah di seberang pos juga dirusak oleh massa.
Mereka juga membakar sejumlah cone dan pagar seng.
Kepulan asap hitam membumbung di sekitar perempatan Jalan MH Thamrin.
Baca juga: Pasien OTG Covid-19 di RSUD Ahmad Ripin Minta Diisolasi di Rumah Masing-masing
Mereka juga berbuat vandalisme dengan mencorat-coret fasilitas umum.
Para mahasiswa yang turun ke jalan beralasan menentang keputusan UU Cipta Kerja yang baru disahkan itu.
Pengendara terpaksa harus mencari jalan alternatif lantaran Jalan MH Thamrin masih diblokade.
Sampai berita ini diturunkan belum ada tanda-tanda mahasiswa akan meninggalkan lokasi.
MRT Perpendek Rute
Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, Muhamad Kamaluddin, mengatakan rute kereta cepat MRT Jakarta diperpendek.
Hal ini dilakukan karena adanya massa aksi yang berunjuk rasa di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Alhasil, kata dia, Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta hanya beroperasi dari Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun Dukuh Atas BNI.
Baca juga: Ribuan Buruh Aliansi Serikat Pekerja Gelar Aksi Tolak UU Cipta Kerja di Depan Kantor Gubernur Jambi
Stasiun Bundaran Hotel Indonesia stop beroperasi sementara.
"Mempertimbangkan situasi keamanan di area Bundaran HI yang tidak kondusif, MRT Jakarta saat ini hanya beroperasi dari Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun Dukuh Atas BNI," kata Kamal, dalam keterangan resminya.
"Sambil menunggu perkembangan situasi keamanan lebih lanjut," tutup Kamal, singkat.
Sekadar informasi, berbagai elemen buruh dan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa mentang pengesahan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja. (*)
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul VIDEO Spanduk Tolak Anarkisme di Jakarta Bermunculan Buntut Aksi Demo UU Omnibus Law yang Rusuh,
Editor: Murtopo