Kasat Sabhara dan Kapolres Blitar Berdamai, Sambil Menangis AKP Agus Minta Maaf Pada AKBP Fanani
Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo berencana mundur dari Polri. Namun, niat tersebut urung dilakukan.
TRIBUNJAMBI.COM - Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo berencana mundur dari Polri. Namun, niat tersebut urung dilakukan.
Kasat Sabhara dan Kapolres Blitar berdamai.
Sambil menangis, Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo menyampaikan permintaan maaf kepada Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya atas perseteruan yang telah terjadi.
Hal itu disampaikan Agus saat keduanya bertemu pada Senin (5/10/2020) di kediaman Agus di Blitar, Jawa Timur. "Maafkan saya, Ndan," kata Agus.
• Fly Over Simpang Mayang Tidak Jadi Prioritas Tahun Depan, Dibahas 2022 atau 2023
• Narapidana Lapas di Pekanbaru Diduga Terlibat Kasus Tangkapan 41 Kilogram Sabu-sabu di jambi
• Donald Trump Hanya Menandatangi Kertas Kosong, Sang Putri Ivanka Trump Posting Ini Di Sosial Media
Momen tersebut terekam dalam sebuah video terkonfirmasi yang didapatkan Kompas.com.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, perseteruan Agus dan Ahmad Fanani telah selesai. Keduanya sepakat untuk berdamai.

"Semoga hubungan keduanya membaik dan tidak ada lagi konflik di internal Polres Blitar," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo mendatangi Mapolda Jatim sambil membawa surat pengunduran diri.
Agus mengaku tertekan karena sering dihina oleh Ahmad Fanani. Dia juga melaporkan Ahmad Fanani atas dugaan aksi pembiaran judi sabung ayam dan penambangan liar di wilayah Kabupaten Blitar.
• 9 Naga dan Orang Terkaya di Indonesia Tahun 2020, Misteri Keberadaannya
• LP Ma’arif NU Merasa Dibohongi DPR, Berencana akan Gugat UU Cipta Kerja ke MK
• Istri Kombes di Medan Kalah di Pengadilan, Terbukti Rupanya Punya Utang Rp 70 Juta
Dikonfirmasi terpisah, Ahmad Fanani mengaku hanya memberi teguran yang wajar kepada anak buahnya.
"Saya sempat tegur dia karena ada anak buahnya yang berambut panjang. Dia tidak terima dan menyebut saya arogan," katanya.
Ahmad Fanani menganggap teguran yang dialamatkan kepada anak buahnya masih dalam batas kewajaran.
Dia balik menuding Agus tidak masuk dinas sejak 21 September 2020 atau saat setelah ditegur.
Mengenai adanya laporan pembiaran tambang pasir, Ahmad Fanani menjelaskan bahwa pihaknya bukan membiarkan.
Tambang yang dimaksud adalah milik warga setempat sehingga dia tidak mau menindaknya. Kapolres menyebut hal itu bertentangan dengan kemauan Agus. (Kontributor Surabaya, Achmad Faizal)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sambil Menangis dan Peluk Kapolres Blitar, Kasat Sabhara: "Maafkan Saya, Ndan"",