Fly Over Simpang Mayang Tidak Jadi Prioritas Tahun Depan, Dibahas 2022 atau 2023

Persiapan pembangunan jembatan layang (fly over) Simpang Mayang dan Tugu Juang belum jadi prioritas di 2021 mendatang.

Penulis: Zulkipli | Editor: Rahimin
IST
Gambar rencana Fly Over Simpang Mayang 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Persiapan pembangunan jembatan layang (fly over) Simpang Mayang dan Tugu Juang belum jadi prioritas di 2021 mendatang.

Pasalnya kini Pemprov Jambi masih fokus menuntaskan masalah penanganan dan pemulihan
ekonomi karena serangan Covid-19.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jambi Doni Iskandar mengatakan, persiapan jembatan layang belum sama sekali dibahas sampai saat ini. Dengan alasan, program pengurai kemacetan ini belum dianggap prioritas karena kondisi keuangan daerah.

"Kita rasa nanti akan dibahas pada APBD 2022 atau 2023, karena tak mungkin membahas itu. Ada masalah Covid-19 yang sedang dihadapi sekarang," jelasnya.

Narapidana Lapas di Pekanbaru Diduga Terlibat Kasus Tangkapan 41 Kilogram Sabu-sabu di jambi

Donald Trump Hanya Menandatangi Kertas Kosong, Sang Putri Ivanka Trump Posting Ini Di Sosial Media

Alasan Pemerintah Ngotot UU Cipta Kerja Disahkan, Mustahil Dibatalkan Walau Banyak Penolakan

Doni menyebut, bidang di Dinas PUPR yang akan menjadi leading sektor fly over ini, untuk tahun depan diarahkan memberi program kerja pada masyarakat. Yakni melalui project padat karya. "Nantinya program padat karya akan mendominasi Dinas PUPR terlebih dahulu," katanya.

Pihaknya belum bisa mematok kapan program jembatan layang ini akan mulai dilakukan. "Kita belum bisa mematok (mulai pembahasan), namun untuk prioritas terdekat tahun 2021 masih berperang lawan pandemi Covid-19," jelas Mantan Kepala Bappeda Kota Jambi ini.

Doni Iskandar
Doni Iskandar (tribunjambi/rohmayana)

Secara terpisah, Anggota DPRD Provinsi Jambi Dapil Kota Jambi Rusdi mengakui, hingga kini belum ada utility seperti pemindahan listrik, PDAM dan kabel telepon yang dilakukan di lokasi Simpang Mayang- Tugu Juang.

Dia pun realistis dengan keadaan darurat yang dialami sekarang, dan menyebut pemindahan utility ini akan dilakukan bersamaan dengan pekerjaan jembatan layang.

"Kemungkinan besar satu anggaran nantinya jika sama-sama disetujui, walaupun ada kabar ke kita di lokasi itu ada yang belum siap juga untuk proyek tersebut, tetapi kedepan PUPR yang akan meninjau semua ini," katanya.

LP Ma’arif NU Merasa Dibohongi DPR, Berencana akan Gugat UU Cipta Kerja ke MK

Istri Kombes di Medan Kalah di Pengadilan, Terbukti Rupanya Punya Utang Rp 70 Juta

Doa Pagi Hari Agama Islam, Dianjurkan Diamalkan Supaya Keberkahan dan Berlimpah Rezeki

Rusdi berharap, pembangunan di Kota Jambi akan terus berjalan. Seperti Jalan Pattimura yang sudah dilakukan pelebaran.

"Ini yang diperlukan agar tak terjadi kemacetan di Kota Jambi, dan yang kami dengar Pemprov Jambi nanti juga siap untuk jembatan layang," ujar politisi Berkarya ini.

Sebelumnya, jembatan layang ini direncanakan dibangun pada 2020. Namun pada pembahasan RAPBD di akhir tahun 2019, DPRD tak menyetujui usulan ini, karena menganggap kemacetan belum terlampau parah dan belum ada proses persiapan dan perencanaan yang matang dari Pemprov Jambi.

Sementara Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Jambi, Restuardy (Ardy) Daud memang ingin Pemprov Jambi saat ini fokus ke program penguatan ekonomi.

Bahkan dia sudah meminta kepada seluruh Kepala OPD lingkup Pemerintah Provinsi Jambi, untuk lebih memfokuskan program dan kegiatan guna membantu perekonomian masyarakat.

Anang Hermansyah Ngaku Sering Lirik Wanita Cantik Saat Jalan dengan Istri, Ini Kata Ashanty

VIDEO Massa Hancurkan Mobil Polisi, Demo UU Cipta Kerja di Bandung Rusuh

UPDATE Kasus Positif Covid-19 Sudah 311.176, Provinsi Jambi Pecah Rekor Bertambah 29 Orang

“Dampak yang sangat siginifikan dari pandemi Covid-19 ini adalah pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi berada pada angka minus 1,72 persen. Perlambatan ekonomi terjadi karena penurunan kinerja, konsumsi rumah tangga yang relatif menurun, pelemahan harga komoditas unggulan dan menurunnya produksi manufaktur,” akunya.

Di samping itu, menurut Ardy, ada juga berita baik bagi Jambi yakni pada kondisi ekspor Provinsi Jambi sudah mulai membaik berdasarkan data yang ada.

“Lalu pada bidang pertanian turut memberikan kontribusi positif dengan adanya panen raya beberapa waktu yang lalu dalam menjaga pertumbuhan perekonomian di Provinsi Jambi,” pungkas Ardy Daud.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved