Berita Batanghari
Pendamping Desa di Batanghari Jajal Festival Layang-layang Seindonesia, Digelar Secara Virtual
Festival ini diagendakan pada pukul 14.00 WIB, perwakilan dari setiap pendamping desa di kabupaten itu 10 orang.
Penulis: A Musawira | Editor: Nani Rachmaini
Tidak hanya itu, dia berharap mendapatkan pengakuan atas pengakuan dari semua pihak tentang karya anak bangsa.
"Aku berbuat untuk daerah, menaikkan Jambi di bidang karya tingkat nasional hingga Internasional," katanya kepada Tribunjambi.com, Senin (5/10/2020).
"Jangan sampai orang berkata anak Jambi tidak punya karya," ujarnya.
Sejak 2013, pria yang akrab disapa Vinto ini telah menorehkan piala di tingkat nasional sebanyak delapan piala, Internasional tiga piala.
Bahkan tingkat nasional, pria ini pernah mendapatkan hadiah dari kerajinan di tingkat nasional sebesar Rp 1 miliar.
Sementara untuk tingkat Provinsi Jambi bisa diikatakan setiap kegiatan mendapatkan piala, dan paling tidak ada 10 piala untuk kegiatan besar.
Hingga saat ini Vinto telah mencipkan sebanyak 25 untuk motif batik khas Bungo yang belatar belakang motif Jambi.
Di antara motif itu yang paling diunggulkan yaitu motif batik Pisang Kaya dan Pituah Rajo yang dijual mencapai Rp 12 juta.
Selain itu Vinto juga pernah membuat motif batik yang dibanderol dengan harga Rp 50 juta.
Harga demikian sebanding dengan kerumitan dan bahan yang dibutuhkan.
"Pernah membuat batik seharga Rp 50 juta yang dipesan kolektor batik luar negeri," ujarnya.
Namun Vinto mengungkapkan bahwa yang dikejarnya bukan mencari nominal dari hadiah kreativitasnya.
Melainkan pengakuan atas karya yang dimilikinya.
"Bukan hadiah yang saya kerja, tapi pengakuan atas karya yang kita miliki," ujarnya.
Sementara mengenai statusnya sebagai ASN dia mengungkapkan hal itu tidak menghalanginya dalam menciptakan karya.