UMKM Jambi

UMKM Jambi - Inovasi Produsen Tempe di Jambi saat Corona, Produk Olahan Cuma Rp10 Ribu

Melihat banyaknya tempe yang tidak laku, Subhi dan keponakannya berinisiatif membuat produk olahan tempe.

Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Nani Rachmaini
(Tribunjambi/Rinaldi)
Subhi sedang memperlihatkan produk tempenya 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pandemi Corona juga berdampak bagi pengusaha UMKM, salah satunya Subhi produsen Tempe di Kota Jambi  ( UMKM Jambi, kuliner Jambi ).

Dia mengatakan saat ini permintaanya pasar hanya 100 kg tempe per hari, jauh dibandingkan sebelum pandemi Corona ( tempat kuliner di Jambi , tempat makan di Jambi, tempat nongkrong di Jambi ).

“Penurunan permintaan paling besar berasal dari pedagang pecel lele sedangkan permintaan dari pasar tradisional masih stabil,” ujarnya kepada TribunJambi.com, Minggu ( 4/10/2020).  

Melihat banyaknya tempe yang tidak laku, Subhi dan keponakannya berinisiatif membuat produk olahan tempe.

Hingga akhirnya tercetuslah untuk membuat keripik tempe Juni 2020 silam.

Subsidi Gaji Karyawan BLT Rp600 Ribu Tahap 5 Jadi Penyaluran Terakhir Gelombang 1? Ini Kata Menaker

Menanti Selama 8 Tahun, Begini Kondisi Sebenarnya Rachel Maryam yang Melahirkan Bayi Diusia 40 Tahun

Denny Darko Terkejut Terawang Masa Depan Rizky Billar dan Lesty Kejora, Bahas Soal Hubungan Kandas

Mengusung Brand Keripik Tempe Mandiri, kini Subhi sudah mulai memasarkan produk anyarnya.

Pemasarannya sendiri baru dilakukan secara direct selling, istri, saudara dan karyawannya turun langsung memasarkan keripik tempe ini.

Mereka tak segan untuk menawarkan Keripik Tempe Mandiri ini ke kerabat, teman dan tetangganya.

Bahkan, sekarang sudah ada yang memasarkannya ke pasar-pasar tradisional sembari mengantarkan tempe ke pedagang.

Menurut Subhi, satu orang mampu menjual 10-20 bungkus perhari.

Satu bungkus Subhi membandrol daganganya seharga Rp 10 ribu.

Selain itu, Subhi juga memasarkan produknya secara online melalui media Facebook dan Instagram.

Untuk pemesanan secara online bisa menghubungi nomor hp 0823 7348 4349

Pria yang biasa di panggil abi ini, sekarang sedang berusaha mencari reseller, dan berencana untuk menitipkan produknya ke pertokoan.

Abi mengaku, saat ini dia belum bisa untuk mendistribusikan produknya ke swalayan, hal ini dikarenakan dia belum mendapatkan izin Depkes RI.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved