Wisata ke Dusun Cibuluh Majalengka Ini Sudah Serasa di Pegunungan Himalaya Nepal

Kini, ada yang terbaru yakni di Dusun Cibuluh, Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Editor: Rohmayana
ist
Tak Perlu Jauh ke Nepal, Main ke Dusun Cibuluh Majalengka Ini Sudah Serasa di Pegunungan Himalaya 2 (tribunjabar/eki yulianto) 

TRIBUNJAMBI.COM, MAJALENGKA - Kini, ada yang terbaru yakni di Dusun Cibuluh, Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Satu destinasi wisata mirip pedesaan di pegunungan Himalaya, Nepal, kembali ditemukan di Indonesia.

Pemukiman di desa ini viral lantaran letak geografisnya mirip Desa Sherpa di pegunungan Himalaya sana.

Pantauan Tribuncirebon.com, pemukiman yang terletak di sela-sela lereng Gunung Ciremai ini terlihat begitu mempesona.

India Hapus Taj Mahal dari Promosi Pariwisata, Sejarawan Sebut Bisa Merusak Sejarah Islam

Betapa tidak, hamparan rumah yang berjejer rapi itu diapit oleh dua bukit.

Ditambah dengan desain rumah di pemukiman yang tersusun secara teratur.

Serta, pemandangan hijau khas pegunungan, makin membuat wisatawan tersihir.

Dusun Cibuluh saat ini memiliki sekitar 800 orang penduduk.

tribunnews
Tak Perlu Jauh ke Nepal, Main ke Dusun Cibuluh Majalengka Ini Sudah Serasa di Pegunungan Himalaya 2 (tribunjabar/eki yulianto)

Mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani dengan menanam sayur seperti wortel, kentang, bawang dan kol.

Seorang warga setenpat,  Rizki (26) mengatakan, sebagai generasi muda di desa tersebut tidak mengetahui bahwa tanah kelahirannya bisa viral di media sosial.

Namun, setelah menjelajahi dunia media sosial, ia kaget bahwa Blok Cibuluh banyak dibicarakan orang.

"Saya lihat di Instagram bahwa desa saya viral. Saya tentunya bangga, karena desa saya kini ramai didatangi orang," ujar Rizki saat ditemui di lokasi, Sabtu (3/10/2020).

Ia mengaku tidak tahu menahu kampungnya disebut sebagai Nepal-nya Indonesia.

Yang ia ketahui, sama-sama wilayahnya diapit oleh dua bukit.

"Saya setuju saja dengan sebutan desa saya Nepal-nya Indonesia. Selagi bisa meningkatkan perekonomian kami, khususnya generasi muda di desa kami," ucapnya.

Keindahan Blok Cibuluh memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk datang untuk sekadar berswafoto dan mengambil dokumentasi video.

Bawa Misi Kembangkan Wisata Jambi, Al Haris Datang ke Candi Muaro Jambi Lihat Dampak Pandemi

Seperti yang dilakukan Tedi (27) warga asal Kecamatan Bantarujeg, Kabupaten Majalengka.

Ia bersama rekannya sengaja datang untuk melihat langsung dusun yang disebut-sebut mirip dengan pemukiman Sherpa ini.

"Iya saya sengaja datang ke sini, kebetulan Desa Tejamulya ini lagi booming nih, yang kayak Nepal tuh. Dan memang benar tidak hanya ditemukan di luar negeri saja, melainkan di sini (Majalengka juga ada," jelas Tedi.

Ia pun tidak menampik dan mengagumi bahwa di Majalengka terdapat pemandangan yang begitu luar biasa dan tidak ternilai harganya.

Selain kemiripannya dengan pemukiman Sherpa Nepal, keberadaan dua tempat wisata yang berdekatan dengan Dusun Cibuluh, yakni Terasering Panyaweuyan dan Bukit Mercury Sayang Kaak juga menambah daya tarik warga untuk mengunjunginya.

tribunnews
Perbukitan dengan pemandangan indah di Panyaweuyan, di Kaki Gunung Ciremai, Blok Cibuluh, Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, menjadi primadona wisata alam baru. Perbukitan ini menawarkan pesona lahan bercocok tanam berbentuk terasering. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Terasering Panyaweuyan Jadi Trending Topik

Wisata alam terasering Panyaweuyan di Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, sedang trending di Twitter.

Pada akhir tahun 2019, Tribunjabar.id, sempat memotret kondisi terasering Panyawuyan, di Majalengka.

Saat itu terasering Panyaweuyan Majalengka terlihat gersang. Sebab, saat itu baru saja panen padi.

Angin sejuk khas pegunungan yang biasanya bertiup hanya sesekali dirasakan.

Nampaknya, lantaran musim panen sudah dilakukan sejak beberapa bulan lalu dan musim tanam baru akan dimulai mingggu-minggu ini.

"Baru mau mulai musim tanam mas, ya ada sih beberapa yang sudah mulai nanam tapi serempaknya mah mulai minggu-minggu ini," ujar Asep (43) warga sekitar yang mengelola sebagai juru parkir, Sabtu (14/12/2019).

Lembah Panyaweuyan selama beberapa tahun terakhir telah menjadi obyek wisata terpopuler di Kabupaten Majalengka.

Lantaran, wisata tersebut menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan.

Area sawah di sana disusun secara berundak dengan metode terasering.

Banyak yang bilang, keindahan Panyaweuyan tak kalah dengan pesona serupa di Bali.

Sayangnya, saat ini lembah Panyaweuyan sedang dalam fase tertidur.

Hanya beberapa sawah berundak di sana, yang menampakkan kehijauannya.

Selebihnya, hanya menampakkan gundukan tanah kosong.

Niat Bantu Suami, Fitri Kedai Teras Raih Sukses, Menu Ayam Gepreknya Laris sampai 100 Porsi Harian

tribunnews
Jalur satu arah yang diterapkan oleh pengelola beserta Muspika Kecamatan Argapura di Obyek Wisata Terasering Panyaweuyan Majalengka (eki yulianto/tribunjabar)

Dengan kondisi seperti itu, Asep yang juga sebagai salah satu pengelola di wisata tersebut mengaku intensitas pengunjung yang datang juga menurun.

Saat kondisi sedang hijau, ratusan orang berbondong-bondong datang.

Namun, untuk saat ini hanya ada puluhan orang saja.

"Kalau saat ini sih ditungguinnya Sabtu Minggu saja, beda waktu keadaannya hijau, setiap hari juga dikunjungi karena ramai terus. Ya, dulu mah ada seratus orang waktu keadaannya hijau, sekarang mah bisa dihitung," ucap dia.

Asep menjabarkan, untuk kondisi terbaik berkunjung, sebaiknya datang di bulan Januari dan Februari.

Lantaran di bulan itu, musim panen telah tiba dan lembah Panyaweuyan sedang hijau-hijaunya.

"Datang lagi saja bulan Januari mas, karena nanti mah hijau semua dan bagus buat foto-foto," kata Asep.

Kini terasering Panyaweuyan  Majalengka trending di Twitter.

Banyak netizen yang membagikan foto-foto keindangan alam hijau tersebut.

Namun, ada juga kehawatiran jika terlalu banyak wisatwan ke terasering Panyaweuyan, lokasi akan sesak.

Banyak netizen yang memberikan alternatif wisata alam di Majalengka yang tak kalah menarik dari terasering Panyaweuyan.

Bayi Positif Corona di Jambi, Jumlah Pasien Covid-19 Jambi Bertambah Jadi 13 Orang, Dua Anak-anak

tribunnews
Ridwan Kamil saat mendatangi Wisata Terasering Panyaweuyan ,Argapura Majalengka, Senin (19/3/2018) (istimewa)

Cikebo Pun Dilirik Gubernur

Beberapa waktu lalu, daerah Cikebo yang terletak di jalur provinsi yang mengubungan Majalengka-Ciamis-Kuningan mendapat perhatian khusus dari Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.

Menurutnya, Cikebo yang berada di Desa Sukasari Kidul, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka itu memiliki panorama alam yang indah, karena dibaluti oleh pegunungan dan pesawahan.

Penampakan Gunung Ciremai, Terasering Panyaweuyan dan perkampungan di bawah bukit menjadi daya tarik yang berpotensi menghadirkan banyak wisatawan.

Menindaklanjuti hal itu, Bupati Majalengka Karna Sobahi langsung mengunjungi wilayah tersebut dengan melibatkan Pemerintah Desa (Pemdes) setempat dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Majalengka, belum lama ini.

Menurutnya, selain dapat menarik wisatawan, kawasan itu juga menjadi salah satu penyumbang Pendapatan Asli Desa (PADes).

“Wilayah selatan Majalengka memiliki banyak potensi wisata alam yang dapat menjadi andalan," ujar Karna Sobahi, Rabu (22/7/2020).

tribunnews
Saat Bupati Majalengka, Karna Sobahi didampingi para Kepala Dinas terkait di Daerah Cikebo yang dipotensikan menjadi lokasi wisata. (Istimewa)

Menurut orang nomor satu di kota angin ini, prestasi Kabupaten Majalengka di sektor wisata pada tahun 2019 kemarin salah satunya berperan dalam meraih kota kreatif.

Potensi Majalengka tentu banyak dilirik oleh wisatawan lokal hingga mancanegara melalui objek wisata alamnya.

Sehingga, dinas terkait harus mampu mengembangkan potensi ini melalui kolaborasi dengan beberapa unsur, di antaranya Pemdes, akademisi, komunitas dan bisnis.

Sementara, Kadisparbud Majalengka, Lilis Yuliasih menjelaskan, sebelum ada instruksi dari Bupati dan arahan dari Gubernur, pihaknya sudah paham terkait konsep pengembangan wisata Cikebo Maja.

Sejak menjadi Kepala Bidang sampai menjadi Kepala Dinas, pihaknya sudah komunikasi dengan Kepala Desa Sukasari Kidul dan tokoh masyarakat.

Komunikasi tersebu terus terjalin, sehingga menghasilkan rencana pengembangan dengan dukungan semua pihak.

"Pengembangan Cikebo tentu tidak hanya akan dilakukan oleh kami saja, tetapi oleh dinas lainnya seperti Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (K2UKM) untuk memberdayakan sektor UKM dengan menggandeng masyarakat sekitar. Cikebo diharapkan dapat menggerakan potensi lokal dalam bidang ekonomi kreatif dan wisata kuliner, disamping menjadi tempat transit," ucap Lilis.

Ia menjelaskan, rencana pengembangan yang sudah terkonsep, yakni pembuatan rest area dengan fasikitas in transit.

Selain itu, bangunan yang ada di sebelah timur atau sebelah kiri dari arah Majalengka-Cikijing direlokasikan ke sebelah kanan.

Sehingga, tidak mengganggu point' of view-nya Gunung Ciremai dan Terasering Panyaweuyan.

Serta, pemandangan indah Desa Sagara, Sukasari Kidul, Kecamatan Maja.

“Pak Gubernur sendiri menyampaikan bahwa di Cikebo memiliki view yang bagus. Ada background gunung Ciremai dan terasering. Pembangunan gerai tersebut perlu diatur, sehingga tidak menganggu keindahan dan menjadi sumber sampah. Sehingga bisa menjadi pusat wisata kuliner. Ada baiknya ditambahkan fasilitas lainnya seperti lapangan road rest, wahana permainan, sehingga aktivitas wisata bisa berkembang,” jelas dia.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Tak Perlu Jauh ke Nepal, Main ke Dusun Cibuluh Majalengka Ini Sudah Serasa di Pegunungan Himalaya, 
Penulis: Eki Yulianto
Editor: Ichsan

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved