PNS Corner
PNS Muaro Jambi - Mewakafkan Diri, Kisah Resti Pratiwi, PNS Cantik Jalani Impian di Komisi I
Awalnya PNS cantik ini termotivasi jadi PNS, selain bisa menjamin kebutuhan hidupnya hingga hari tua, juga sebagai abdi negara
Penulis: Hasbi Sabirin | Editor: Nani Rachmaini
PNS Muaro Jambi - Resti Pratiwi PNS Cantik di Komisi I DPRD Muarojambi Ikut Menyerap Aspirasi Pendidikan, Kesehatan Masyarakat.
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Profesi sebagai Pegawai Negeri Sipil memang masih diminati banyak orang, tak sedkit pula sebagai PNS rela mewakafkan pengabdiannya kepada negara ( PNS Muaro Jambi ).
Seperti halnya yang disampaikan Resti Pratiwi seorang PNS cantik kelahiran 17 Juli 1987 asal Kota Jambi, pilihannya menjadi seorang PNS ingin mewakafkan pengabdiannya kepada bangsa dan negara ( PNS cantik ).
Ia menceritakan jadi PNS sudah tentu banyak profesi yang diimpikan oleh banyak orang, selain menjadi abdi negara menurutnya juga bisa terjamin kebutuhan hidupnya hingga hari tua.
Awalnya PNS cantik ini termotivasi jadi PNS, selain bisa menjamin kebutuhan hidupnya hingga hari tua, juga sebagai abdi negara yang harus ia lakukan.
Resti Pratiwi lulusan seleksi PNS sejak tahun 2011, menjadi PNS merupakan keinginannya dan kesungguhan hatinya, dan didukung orangtua.
• Sepsifikasi Lengkap HP Gaming Terbaru Asus ROG Phone 3, Prosesor Ganas dengan Baterai Mumpuni
• Jalan Kaca Piring II Telanaipura Langganan Banjir, Warga Tuding Drainase dari Kuburan Cina
• BREAKING NEWS: Gasak Rokok dan Susu Nilai Jutaan, Aksi Pembobol di Alfamart Aurduri Tak Diketahui
Saat ini Resti Pratiwi seorang PNS yang turut menjalankan tugasnya sebagian staf di Komisi I DPRD Kabupaten Muarojambi telah banyak ilmu yang ia dapatkan selama turun langsung ke masyarakat.
Menjadi staf di Komisi 1 DPRD Muarojambi yang membidangi pendidikan, kesehatan, hukum, dirinya sangat senang, karena ia juga ikut terlibat dalam kegiatan yang memiliki sentuhan langsung ke masyarakat.
"Banyak ilmu yang saya dapatkan, saya juga bisa tau permasalahan-permasalahan yang disampaikan oleh masyarakat di samping itu kita juga bisa membantu masyarakat menyalurkan aspirasinya tentang pendidikan, kesehatan serta hukum serta aspirasi teman-teman tenaga honorer yang mengeluhkan soal gaji," kata Resti kepada Tribunjambi.com, Kamis (1/10/2020).
Ia juga mengatakan menjalankan tugas sebagai abdi negara secara ikhlas dan semangat tentu akan membuat pekerjaan ini lebih menyenangkan dan sangat happy.
Dalam menjalankan tugas ini tidak ada gunanya mengeluh, sesuai janjinya jadi seorang PNS itu harus siap menerima resiko.
"Apalagi kerjanya di DPRD jadwalnya tidak menentu, kapan pun kita dibutuhkan harus siap, kadang di luar jam kerja kita harus siap menjalani tugas secara iklas dan semangat," ungkapnya.
(tribunjambi.com/ Hasbi Sabirin)
PNS Corner - Lia Damai Yanti Ikuti Komunitas Hingga Bentuk Even Organizer di Luar ASN
KUALA TUNGKAL - Lia Damai Yanti, ASN di Bagian Protokol dan Komunikasi Setda Kabupaten Tanjabbar, tidak hanya produktif dalam pekerjaan. Ia juga aktif berkegiatan di luar kantor.
Menjadi ASN yang hanya berkegiatan di kantor menurutnya suatu hal yang monoton.
Apalagi Lia sendiri merupakan pribadi yang suka berkegiatan alias bekerja di lapangan ( PNS Tanjab Barat ).
Menurutnya, ASN memiliki potensi dan kemampuan diri yang bisa di kembangkan di luar aktivitas kantor.
"Kalau menurut aku sayang sih, kalau PNS ga produktif."
"Karena apa yah, kita punya wadah, punya kesempatan kenapa ga di manfaatkan, tapi yang baik yah bukan yang gak baiknya," sebut Lia
Saat ini, kata Lia, dirinya berfokus dalam berkomunitas, hal ini dilakukannya untuk mengisi waktu dan memanfaatkan kesempatan yang ada.
Tentunya dengan tujuan yang baik, dan Tungkal sebagai tanah kelahirannya.
Lia ingin memperkenalkan Tungkal ke banyak orang dengan potensi yang ada.
Kopi Orang Kite atau lebih dikenal KOK adalah komunitas yang kini diikuti oleh Lia.
Berperan sebagai sekretaris, dirinya bersama komunitas ini ingin memperkenalkan kopi hasil petani yang ada di Kabupaten Tanjabbar.
KOK merupakan wadah berkumpulnya semua pelaku, penikmat dan juga berkumpulnya petani kopi yang ada di Tanjabbar.
"Komunitas ini merupakan penghubung antara komunitas dengan pemerintah dan juga perusahaan swasta lain."
"Meski bukan tupoksi saya, tapi bagian dari pemerintah ya sedikit banyak bisa melihat kondisi di lapangan," katanya.
• Nilai Ekspor Provinsi Jambi Agustus Turun 6,90 Persen, Dibanding Juli 2020, BPS Urai Penyebab Utama
• BREAKING NEWS: Gasak Rokok dan Susu Nilai Jutaan, Aksi Pembobol di Alfamart Aurduri Tak Diketahui
• VIDEO: Aktivitas Ilegal Resahkan Warga Bahar Selatan, 65 Sumur Minyak di Bukit Subur Ditutup
Ketertarikan Lia untuk bergabung dalam komunitas ini, Ia ingin menjadi berperan dalam mempromosikan kopi liberika Tungkal komposit, baik di daerah sendiri atau juga di luar dari daerah kita.
Bergabung dengan komunitas ini, menurut Lia memberikan dampak yang cukup besar untuk dirinya.
"Menjadi ASN kita bekerja untuk pemerintah, dan ketika lepas dari jam kerja ASN kita bisa bantu masyarakat dan bantu pemerintah."
"Ya tadi komunitas gak cuma kumpul-kumpul, tapi ada yang kita lakukan," terangnya.
Lia sendiri sempat berkecimpung dalam dunia broadcast di Kota Jambi.
Ia sempat menjadi penyiar radio di salah satu radio swasta di Kota Jambi dari 2005 hingga 2009.
Basic cuap-cuap di balik layar radio memang sudah menjadi bakat yang ada pada perempuan yang juga sempat bekerja di kantor provider di Bogor itu.
"Jadi sebenarnya orangnya itu suka ngobrol, dan ada kesempatan ya dicoba."
"Intinya apa yang bisa kita coba, kita coba."
"Tapi harus sesuai passion karena passion itu penting untuk kita melakukan sesuatu, apalagi jangka panjang," terangnya.
Bakat inipun tidak serta merta dengan dirinya menjadi ASN membuatnya menutup diri.
Bahkan saat ini, Lia bersama rekan lainnya membuat suatu event organizer.
Ini pun dibentuknya pada saat terjadi Covid yang menurut Lia merupakan ide untuk mengembangkan diri dan berusaha tetap produktif meski di tengah pandemi.
"Awal ngobrol santai sama teman-teman, karena kan lagi pandemi ini kalau mau ngadakan acara kan ketat protokol kesehatan."
"Nah kita hadir lah awal nya mau bantu temen buat bantu mereka jadi mereka gak pusing mempersiapkan acara mereka yang sarat protokol kesehatan," ceritanya.
"Nah lama-lama kita pikir buat EO namanya EO Pesona, dan kebetulan anggota nya juga protokoler dan juga alumni protokoler, jadi emang isinya orang-orang berpengalaman."
"Ini baru satu bulan berjalan," tambahnya.
Kata Lia, setiap orang memiliki passion dalam dirinya masing-masing.
Menjadi ASN pun kata Lia tidak menjadi halangan untuk orang mengembangkan passion-nya, dan hal itu pun diperbolehkan.
Meskipun memang, soal pekerjaan ASN harus profesional dan berdedikasi tinggi.
"Setiap orang punya passion, setiap orang punya kemampuan."
"Sayang kalo diri kita sebagai ASN malah membuat ruang kita sempit."
"Pekerjaan tetap kita profesional, tapi di luar kita juga tetap produktif, tentunya dengan passion dan personal masing-masing produktif dalam hal apa," pungkasnya.
(tribunjambi/samsul bahri)
• Jalan Kaca Piring II Telanaipura Langganan Banjir, Warga Tuding Drainase dari Kuburan Cina
• Sayembara Berhadiah Rp 100 Juta Bagi yang Berhasil Menangkap Cai Changpan, Polisi: Tidak Benar Itu
• Download Surat Yasin 83 Ayat Bahasa Arab, Latin dan Terjemahan, Bisa Diamalkan di Malam Jumat