Banjir Besar di Tanggamus Lampung, Tiga Jenazah Hanyut Terbawa Arus, Begini Fakta yang Terkuak
Rabu malam (30/9) banjir besar melanda Kabupaten Tanggamus, sehingga jalan utama tak bisa dilalui warga.
Dari pantauan Tribunlampung.co.id, Kamis (17/9/2020) sampai pukul 10.00 WIB, petugas masih menyingkirkan material banjir yang menutupi beberapa titik pada ruas dua pekon itu.
Kondisi terberat berada di Pekon Sedayu karena tingginya material banjir berupa lumpur dan bebatuan.
Material jalan memenuhi sebagian besar permukaan jalan.
• Manfaat Minum Air Putih, Termasuk Untuk Turunkan Berat Badan dan Obati Sakit Kepala
Sedangkan di ruas Pekon Way Kerap, ada lima titik jalan yang permukaannya tertutup material banjir. Namun kendaraan masih bisa melintas.
Sampai di ruas Pekon Sedayu, semua kendaraan tertahan akibat material banjir.
Sedangkan ruas jalan ke Sedayu Atas kondisinya masih licin, sehingga kendaraan hanya bisa merayap.
"Untuk saat ini jalan belum lancar, dan kami terus berusaha mengatur kendaraan agar bergantian," kata Kapolsek Semaka Inspektur Satu Heri Yulianto.
Dalam pengaturan itu, kendaraan dari arah Sedayu Atas diarahkan ke Pekon Sukaraja atau tidak melintasi Jalinbar jika akan ke Kota Agung.
• 7 Cara Mudah Tidur Nyenyak, Bisa Minum Teh Chamomile Atau Ngemil Pisang
Nantinya jalur itu akan menembus ke Kecamatan Wonosobo.
Pengalihan itu karena Jalinbar sudah dipenuhi antrean kendaraan dari arah Kota Agung yang parkir di sisi kanan dan kiri jalan.
Pengaturan lalu lintas dilakukan anggota Satlantas Polres Tanggamus, Polsek Semaka, Dishub Tanggamus, TNI, Satpol PP, dan relawan RAPI.
Pohon tumbang, tiang listrik miring
Tiga alat berat diterjunkan untuk membuka akses jalan lintas barat ruas Pekon Sedayu, Kecamatan Semaka, Tanggamus, Kamis (17/9/2020).
Menurut Kapolsek Semaka Inspektur Satu Heri Yulianto, alat berat tersebut dari Pemprov Lampung, BPBD Tanggamus, dan Dinas PUPR Tanggamus.
"Ada tiga alat berat yang digunakan untuk menyingkirkan lumpur. Dua ekskavator besar dan satu ekskavator kecil," kata Heri.