Tragedi G30S PKI

Begini Nasib Keluarga DN Aidit Ketua PKI, Mulai Ayah, Adik, Istri & Anaknya Usai Peristiwa G30S PKI

Begini Nasib Keluarga DN Aidit Ketua PKI, Mulai Ayah, Adik, Istri & Anaknya Usai Peristiwa G30S PKI

Editor: Andreas Eko Prasetyo
DOK. KOMPAS
DN Aidit (kanan) berbincang dengan Presiden Soekarno. 

3 tahun setelahnya, sang ayah jatuh sakit dan meninggal dunia saat rumah kosong karena sang istri, menginap di rumah saudaranya.

Tetangga tak mengetahui jika Abdullah telah meninggal dunia karena jarang ke rumah tersebut, takut terkena getah peristiwa G30S/PKI.

Hingga kemudian, jenazah Abdullah membusuk tiga hari.

2. Adik DN Aidit

Adik DN Aidit, Basri Aidit tengah bekerja di Kantor Central Comittee PKI di Kramat, Jakarta Pusat ketika peristiwa 30 September 1965 terjadi.

Sehari setelah kejadian, Basri ditangkap dan ditahan di penjara Kramat.

Pada tahun 1969, ia kemudian dibuang ke Pulau Buru.

Basri keluar dari Pulau Buru di tahun 1980.

Selanjutnya, ia membeli rumah di kawasan Bogor, Jawa Barat berkat bantuan keluarganya di Belitung.

Di Bogor, ia berkebun seraya mengajarkan bahasa Inggris untuk anak tetangga.

3. Istri DN Aidit

Soetanti sedang bertengkar dengan suaminya ketika malam 30 September 1965.

Tanti ketika itu ingin Aidit tetap di rumah dan tak mengikuti kemauan para penjemputnya.

Meski demikian, Aidit tetap pergi.

Tiga hari setelahnya, Tanti meninggalkan rumah dan tiga anak lakinya.

Ternyata Tanti ketika itu menyusul suami ke Boyolali dan bertemu Bupati Boyolali yang merupakan tokoh PKI.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved