Tragedi G30S PKI
Begini Nasib Keluarga DN Aidit Ketua PKI, Mulai Ayah, Adik, Istri & Anaknya Usai Peristiwa G30S PKI
Begini Nasib Keluarga DN Aidit Ketua PKI, Mulai Ayah, Adik, Istri & Anaknya Usai Peristiwa G30S PKI
Sebagai balasan atas dukungannya terhadap Sukarno, ia berhasil menjadi Sekjen PKI, dan menjadi Ketua.
Dalam tubuh PKI, DN Aidit mengembangkan sejumlah program untuk berbagai kelompok masyarakat, seperti Pemuda Rakyat, Gerwani, Barisan Tani Indonesia (BTI) dan Lekra.
DN Aidit adalah tokoh PKI yang kemudian dicari-cari sebagai penanggungjawab kejadian G30S PKI.
Kejadian 30 September 1965, peristiwa penculikan dan pembunuhan suatu kelompok militer pimpinan Let. Kol. Untung.
PKI dituduh sebagai pelaku dari peristiwa tersebut dan DN Aidit sebagai dalangnya.
Akibatnya, DN Aidit diburu oleh TNI AD.
• Kumpulan Kode Redeem Free Fire 29 September 2020 Terbaru, Bisa Dapat Skin hingga Diamond Gratis
• Menkes Terawan Tak Datang Di Acara Najwa Shihab, Ini Komentar Komika Bintang Emon
• Penyebab Hari Jambi Tak Juara di LIDA 2020, Padahal Sempat Pimpin Perolehan Polling Sementara
Tak hanya kehidupan DN Aidit yang berubah semenjak saat itu, tapi keluarganya juga menjadi sorotan masyarakat.
Berikut sekilas kisah keluarga DN Aidit setelah peristiwa G30S PKI dikutip dari buku 'Aidit: dua wajah Dipa Nusantara', seri buku Tempo: Orang Kiri Indonesia.

1. Ayahanda DN Aidit
Ayahanda DN Aidit, Abdullah menginap di kediaman sang anak ketika malam 30 September 1965.
Saat itu, ia melihat DN Aidit dibawa pergi tiga tentara bersama pengawal pribadi bernama Kusno.
Kala kejadian tersebut, sebenarnya ayahanda Aidit telah menetap di Belitung.
Ayahanda DN Aidit melihat massa berteriak-teriak saat mendatangi rumah DN Aidit.
Kejadian tersebut berlangsung saat hari ditemukannya lima jenazah jenderal di Lubang Buaya.
Adanya peristiwa itu, ayahanda Aidit kerap menghibur cucu-cucunya jika Aidit dan ibunda mereka akan pulang.
Putra bungsu Abdullah Aidit, Murad Aidit menyatakan, sang ayah terbang ke Belitung kemudian dan menetap disana.