Mengenang Tragedi 23 Tahun Pesawat Garuda Indonesia Jatuh di Sibolangit, 234 Orang Tewas
Kecelakaan Pesawat maskapaai Garuda Indonesia terjadi 23 tahun silam di Sibolangit, 234 orang dilaporkan meninggal dunia.
GIA 152: We are turning right now.
ATC: 152 OK, you continue turning left now.
GIA 152: A .... confirm turning left? We are starting turning right now.
ATC: OK .... OK.
ATC: GIA 152 continue turn right heading 015.
GIA 152: Aaaaaa. Allahu Akbar!
Tim investigasi menyimpulkan bahwa menara ATC keliru memberikan panduan.
GA 152 yang seharusnya berbelok ke arah kiri malah diarahkan ke kanan sehingga menabrak tebing gunung, yang jaraknya 48 km dari kota Medan.
Pesawat kemudian meledak berkali-kali.
Tak ada yang selamat.
Mayoritas penumpang warga negara Indonesia, 17 penumpang asing berasal dari Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Malaysia, Jepang, dan Jerman.
Kontak terputus pada pukul 13.00. Laporan bahwa pesawat telah jatuh baru muncul pada pukul 14.20.
Evakuasi dilakukan namun terhambat sulitnya medan dan kondisi jenazah yang tercerai-berai.

Jenazah yang tidak dikenali dimakamkan secara massal di dekat lokasi jatuhnya pesawat, kini bernama Monumen Membrano, untuk mengenang musibah tersebut.
Artikel ini dikompilasi dari Kompas.com dengan judul "Hari Ini dalam Sejarah: Garuda Indonesia Jatuh di Deli Serdang, 234 Orang Meninggal" dan historia.id berjudul: Kelabu 26 September
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Hari Ini 23 Tahun Pesawat Garuda Jatuh di Sibolangit, 234 Orang Tewas, Teriakan Terakhir sang Pilot, https://medan.tribunnews.com/2020/09/26/hari-ini-23-tahun-pesawat-garuda-jatuh-di-sibolangit-234-orang-tewas-teriakan-terakhir-sang-pilot?page=all.