Strategi Investasi ala Mbah Ratman, Beli Saham Perusahaan Bagus yang Harganya Dibawah Nilai Wajar

Pria yang akrab disapa Eyang Ratman ini menilai, kondisi saat ini dapat menjadi peluang bagi trader. Ratman juga memanfaatkan penurunan IHSG untuk

Editor: Suci Rahayu PK
Kontan
Investor Saham terkenal Indonesia Eyang Ratman menjadi pembicara pada seminar investasi saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis (20/4). Seminar yang diselenggarakan Kontan, KOMPAS, BEI dan sponsor lain ini di 

TRIBUNJAMBI.COM - Investor kawakan Soeratman Doerachman, juga menanggapi santai fluktuasi pasar saat ini.

Pria yang akrab disapa Eyang Ratman ini menilai, kondisi saat ini dapat menjadi peluang bagi trader.

Sementara investor seharusnya tidak perlu khawatir dengan kondisi pasar saat ini.

Dengan syarat portofolio investasi diisi saham emiten dengan fundamental bagus.

Soeratman Doerachman alias Eyang Ratman
Soeratman Doerachman alias Eyang Ratman (ist)

Ratman juga memanfaatkan penurunan IHSG untuk berburu saham.

"Jujur saya justru buy on panic selling, karena saya yakin kemarin semua panik karena ada PSBB," jelas dia.

Dia mengaku membeli dua saham, namun tidak membeberkan saham apa.

Strategi Ratman, bila investor masuk saat pasar berdarah, investor perlu menyiapkan mitigasi.

Lo Kheng Hong Sosok Crazy Rich Indonesians Cerita Kisah Temukan Harta Karun

Kok Bisa Hotman Paris Bisa Simpan Nomor Nora Alexandra, Padahal Tak Kenal Jerinx: Ketemunya di Bali

Salah satunya dengan membeli saham dari perusahaan bagus yang harganya berada di bawah nilai wajar (undervalue).

"Jadi kalau harganya turun lagi tidak masalah, karena jangka panjang masih bagus," ujar dia.

Dalam kondisi saat ini, Ratman menyarankan investor lebih lincah dalam menghadapi kenaikan dan penurunan pasar.

Pada saat harga saham sedang turun, investor perlu belajar memilih saham yang memiliki fundamental bagus dengan harga undervalue.

Sementara bagi trader, karena fluktuasi tidak dapat dihindarkan, maka perlu belajar analisa teknikal.

Saat pasar naik, Ratman punya strategi sendiri. Jika dalam dua bulan harga saham naik 40 persen, maka investor bisa menjual kepemilikannya, karena keuntungan sudah jauh lebih besar dari bunga bank.

Analis memprediksi pasar saham masih berpotensi tertekan pekan depan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved