Tragedi G30S PKI

Pierre Tendean, Ajudan Ganteng yang Diperebutkan 3 Jenderal, Nasibnya Nahas di Tragedi G30S PKI

Pierre Tendean, Ajudan yang Diperebutkan 3 Jenderal, Nasibnya Nahas di Tragedi G30S PKI

Editor: Andreas Eko Prasetyo
KOMPAS.COM
Foto Ade Irma Suryani Nasution bersama Lettu Pierre Tendean di Museum DR. A.H Nasution, Jakarta, Selasa (26/9/2017)(KOMPAS.COM/Wienda Putri Novianty) 

TRIBUNJAMBI.COM - Indonesia dalam waktu dekat akan kembali mengingat kejadian kelam 55 tahun silam, dalam tragedi G30S PKI.

Sejarah mencatat pada 1 Oktober 1965, kisah kelam tragedi G30S PKI pada dini hari pada 1 Oktober 1965 mengakhiri hidup Pierre Tendean dengan tragis.

Sosok TNI muda bernama Pierre Andries Tendean, merupakan anak dari pasangan AL Tendean, seorang dokter dari Minahasa, dan ME Cornet, wanita Indo berdarah Prancis.

Sejak kecil, Pierre Tendean selalu memiliki tekad menjadi seorang tentara.

Walaupun begitu, Pierre Andreas Tendean tetap teguh pada tekadnya menjadi seorang prajurit TNI.

Rizky Billar dan Lesty Kejora Kepergok Lihat Perumahaan Berdua, Bukti Bakal Menikah Sebentar Lagi?

Download Lagu MP3 DJ Remix Full Bass,Ada Video Terbaru 2020 Spesial DJ Breakbeat, DJ Tiktok, DJ Opus

Dilarang Pacaran Dengan Warga Malaysia, Wanita di Deli Serdang Ini Nekat Bakar Bendera Merah Putih

Download Lagu MP3 Nella Kharisma 24 Lagu Terbaik, Terbaru 2020 Video dangdut koplo Via Vallen

Ia masuk Akademi Teknik Angkatan Darat (ATEKAD) di Bandung pada 1958 dan lulus pada 1961.

Setelah lulus, Pierre Andreas Tendean berpangkat letnan dua.

Setahun bertugas di Meda, Pierre Tendean pun menjalani pendidikan intelijen di Bogor.

Usai mengenyam pendidikan intelijen Pierre Andreas Tendean menjadi seorang mata-mata.

Ia sempat ditugaskan melakukan penyusupan saat adanya konfrontasi Indonesia-Malaysia.

Berkat kerja keras dan kemampuannya, Pierre Andreas Tendean dipandang sebagai TNI yang unggul.

Diorama penculikan Pierre Tendean di museum Dr. A. H. Nasution, Jakarta Pusat, Selasa (26/9/2017)
Diorama penculikan Pierre Tendean di museum Dr. A. H. Nasution, Jakarta Pusat, Selasa (26/9/2017) (KOMPAS.COM/Wienda Putri Novianty)

Dikutip tribunjambi.com dari Kompas.com, hal ini terbukti dari berebutnya tiga jenderal untuk menjadikan Pierre Tendean sebagai ajudan.

Mereka adalah Jenderal AH Nasution, Jenderal Hartawan, dan Jenderal Kadarsan.

Dari ketiga jenderal itu, Jenderal AH Nasution-lah yang mendapatkan sosok Pierre Andreas Tendean.

Hal ini disebabkan Jenderal AH Nasution disebut sangat menginginkan Pierre Tendean menjadi ajudannya.

Harga Pinang Tingkat Pengepul di Tanjabtim Turun, Harga Tinggi di Pengepul Gelondongan

Cek Endra Ajukan Cuti Sebagai Bupati Sarolangun Selama 72 Hari untuk Fokus Ikut Pilgub Jambi

Datang Kerumah Maia Estianty, Marsha Aruan Blak-blakan Akui Sempat CLBK dengan El Rumi: Pernah Iya!

Akhirnya, Pierre Andreas Tendean pun menggantikan ajudan sebelumnya, Kapten Manullang.

Kapten Manullang gugur saat bertugas di Kongo untuk menjaga perdamaian.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved