Harga Pinang Tingkat Pengepul di Tanjabtim Turun, Harga Tinggi di Pengepul Gelondongan
Harga komoditas pinang di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) dalam dua bulan terakhir, mengalami penurunan.
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Harga komoditas pinang di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) dalam dua bulan terakhir, mengalami penurunan.
Hal ini dikatakan Prasitio (23) pengepul pinang di Desa Talang Babat, Kecamatan Sabak Barat, Tanjabtim.
Menurutnya, saat ini harga pinang sedang mengalami penurunan hingga Rp2 ribu, dari harga sebelumnya Rp 16 ribu. Tetapi petani tetap mempertahankan harga tinggi untuk pengepul gelondongan.
• Kronologi Istri Fasha dan Dua Anaknya Terpapar Covid-19, Dirawat di Rumah Sakit Berbeda di Jakarta
• Rahmawati Soekarnoputri, Sandiaga Uno, Hingga Edhie Prabowo Ditunjudk Jadi Wakil Ketua Dewan Pembina
• Kejanggalan Rambut Ussy Sulistiawaty Usai Keramas Jadi Sorotan, Terungkap Rambut Asli Istri Andhika
"Saya beli yang gelondongan (yang belum di kupas), sekarungnya Rp165 ribu. Sedangkan harga pinang saat ini Rp14 ribu per kilo," ujarnya, Sabtu (19/9).
Dia merincikan dari sekarung gelondongan itu bisa menghasilkan 13 kilo. Setelah pinang dikupas, dijemur dan kemudian baru dijual lagi ke pengepul.

Kondisi ini membuat kerugian yang pernah dialami Tio. Bahkan menurutnya harga dari petani tidak bisa dijangkau oleh pengepul sepertinya.
• REKOR Harian Penambahan Positif Covid-19 Ada 4.168, Total Sudah 240.687 Orang Terpapar
• Ramuan Daun Sungkai Akan Diberikan untuk Jurnalis Jambi, Setelah Ada Wartawan Positif Covid-19
• Jam Operasi Tempat Hiburan Malam di Kota Jambi Dibatasi Hingga Pukul 00.00, Melanggar Diberi Sanksi
Pinang yang didapatkan kebanyakan dari Mendahara, Geragai dan Sabak Timur. Ia berharap agar petani menyesuaikan harga penurunan yang terjadi saat ini.
"Petani pinang harus menyadari bahwa harga turun. Apalagi sekarang pemasukan buah pinang juga lancar. Kalau saya jual mahal pasti ambil ke petani juga naik harganya. Jadi, dampaknya bukan hanya saya sebagai pengepul, tetapi juga ke petani," pungkasnya. (caw)