Kisah Perempuan Diduga Depresi Karena Orang Tuanya Meninggal, Tinggal Di Gorong-gorong
DE perempuan usia 42 tahun ditemukan tinggal di gorong-gorong sebelah utara Taman Makam Pahlawan Curastana, Buleleng Bali setelah meninggalkan rumah s
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang perempuan berusia 42 tahun ternyata tinggal di gorong-gorong.
Perempuan tersebut diduga depresi karena orangtuanya meninggal.
Selain itu, ia juga mengalami masalah internal dalam keluarga.
• Lakukan Kunker, Komisi III DPRD Kabupaten Tanjab Timur Fokus Pada Program JKN
• Rahasia Jika kopassus Menjalankan Misi, Tak Perlu Kirim Banyak Pasukan, Misi Selesai
• Mendikbud Nadiem Makarim Bantah Isu Mata Pelajaran Sejarah Dihapus dari Kurikulum Nasional
Selama dua bulan tinggal di gorong-gorong, DE kadang diberi makanan oleh warga setempat.
Warga yang melihatnya kemudian melaporkan keberadaan DE ke Dinas Sosial Buleleng.
Petugas kemudian menjemput perempuan berusia 42 tahun tersebut pada Jumat (18/9/2020).

Menurut Kasat Pol PP Buleleng I Putu Artawan, DE tidak merespon dan memilih diam saat akan dievakuasi.
"Informasi dari warga diam saja di sana (dua bulan). Kadang diberi warga makan tiap hari," katanya saat dihubungi.
Setelah dibujuk petugas, DE kemudian mau naik ke mobil Dinas Sosial.
Setelah dievakuasi, DE dibersihkan dan diberi makan.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Buleleng Putu Kariaman Putra mengatakan DE masih bisa diajak bicara terkait identitas dan alamat rumahnya.
Oleh petugas, DE kemudian diantarkan pulang ke rumahnya di Banjar Dinas Bingin Banjah, desa Temukus, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali.
"Kita ajak ngobrol masih nyambung. Mungkin seperti depresi saja kita belum bisa memastikan," kata dia.
Kariaman mengatakan, DE masih dalam pengawasan Dinas Sosial Buleleng.
Rencananya awal pekan depan, petugas akan datang ke rumah DE untuk melakukan pendampingan.