Tribun Wiki
Ahmad Fauzi Ansori Harapkan Petani Maggot di Merangin Untuk Belajar Untung
Dalam berbisnis ini, petani tidak memerlukan modal yang besar untuk menjadi bisnis ini besar. Yang perlu dibesarkan adalah semangat dari petani itu se
Penulis: Muzakkir | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Tak jarang ketika melihat ulat seseorang bisa muntah.
Meski menjijikkan bagi sebagian orang, namun itu tidak berlaku bagi Ahmad Fauzi Ansori.
Dia malah berternak ulat dan memperoleh rupiah yang tak sedikit dari ulat tersebut.
Ulat yang diternakkan oleh Fauzi Ansori tersebut bukan ulat sembarang ulat. Dia berternak ulat Maggot.
Ulat maggot itu merupakan ulat yang berasal dari sampah organik bentuk ulat ini seperti belatung.
Meski terkesan menjijikkan, namun ulat ini tidak mengakibatkan gangguan pada kesehatan.
Malah sebaliknya, ulat ini tinggi protein dan sangat cocok untuk pakan ternak seperti ayam, ikan, burung dan hewan ternak lainnya.
Di Kabupaten Merangin, pembudidaya ulat maggot sendiri masih terbilang sedikit, bahkan di pasaran belum begitu banyak pedagang yang menjual ulat maggot ini.
Sebenarnya, jika petani ulat maggot ini serius maka bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah yang menjanjikan, 1 kg ulat ini ini bisa menghasilkan uang yang sedikitnya Rp 8 ribu.
Memang tak begitu mahal, namun dengan cara kerja membudidayakannya dengan modal minim yaitu hanya modal sampah saja, maka uang yang dihasilkan tersebut cukup fantastis.
Dengan sampah kita bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.
"Modalnya cuman sampah doang. Tidak mesti beli, kita ke pasar pagi-pagi, lalu ambil sampah organik seperti sayuran busuk dan sampah makanan lainnya," kata Anto asisten Fauzi Ansori yang mengurusi ulat maggot.
Menurut dia, awalnya ulat maggot ini ini didapat dari Pulau Jawa. Karena disana dan budidaya ulat maggot sudah besar dan menjamur.
Tak tanggung-tanggung, omzet yang didapat oleh seorang pembudidaya atau petani ini per harinya mencapai jutaan rupiah, bahkan ada yang menghasilkan miliaran rupiah dalam triwulannya.