Tribun Wiki
Ahmad Fauzi Ansori Harapkan Petani Maggot di Merangin Untuk Belajar Untung
Dalam berbisnis ini, petani tidak memerlukan modal yang besar untuk menjadi bisnis ini besar. Yang perlu dibesarkan adalah semangat dari petani itu se
Penulis: Muzakkir | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Bisnis belatung atau ulat maggot sangat menjanjikan, petani bisa untung berkali lipat.
Dalam berbisnis ini, petani tidak memerlukan modal yang besar untuk menjadi bisnis ini besar. Yang perlu dibesarkan adalah semangat dari petani itu sendiri.
Saat ini, pembudidaya ataupun petani ulat maggot di Kabupaten Merangin masih minim. ( bisnis ulat maggot )
• Seruput Kopi Kerinci, Irwan Prayitno dan Cawagub Syafril Nursal Bahas Pilkada, Singgung Orang Minang
• Tokoh Jawa Menilai Haris-Sani Pantas Memimpin Jambi
• Terungkap Kenapa Taufik Hidayat Bisa Trending Topic Nomor 1 Twitter, Ternyata Karena Pertanyaan Ini
Kemungkinan besar petani ataupun masyarakat belum mengenali bagaimana cara mendapatkan uang dengan belatung-belatung tersebut.
Di Kabupaten Merangin, penangkaran ulat maggot dilakukan oleh Ahmad Fauzi Ansori.
Pria ini merupakan anggota DPRD provinsi Jambi. Tempat budidaya ulat maggot ini tak jauh dari rumah pribadinya di kawasan Talang Kawo Kota Bangko.

Melihat potensi yang menjanjikan ini, dirinya membuka keran bagi masyarakat Kabupaten Merangin untuk belajar budidaya ulat maggot ini di tempatnya.
Sejak berdiri selama setahun belakangan ini, sudah banyak sekali masyarakat yang datang untuk belajar.
"Banyak yang belajar. Kemarin juga ada ibu-ibu dari Tran datang kesini untuk belajar," kata Anto asisten Fauzi yang mengurusi ulat maggot.
Tak hanya kalangan petani maupun masyarakat biasa, mahasiswa pun juga sudah pernah belajar untuk budidaya ulat maggot tersebut.
"Sekarang ada juga mahasiswa yang mau belajar di sini, tapi belum tahu kapan," katanya lagi.
Dengan banyaknya warga yang ingin belajar, mereka berharap agar kebutuhan pakan ternak di Kabupaten Merangin khususnya bagi petani bisa terpenuhi, dan tentunya bisa mengurangi biaya produksi pakan.
"Kalau bagi peternak ayam, ikan, itu sangat menguntungkan sekali budidaya ulat maggot ini. Biaya produksi pakan ternak Bisa berkurang berlipat ganda," ungkap Anto.
"Nah bagi masyarakat yang yang ingin fokus dengan ternak maggot ini, itu juga sangat menjanjikan sekali. Di Jawa itu itu sudah banyak sekali yang yang menjadi petani maggot, hasilnya juga luar biasa, ada yang mencapai miliaran rupiah dalam kurun waktu 3 bulan," sambungnya.
Sebagian orang menganggap bahwa ulat merupakan benda yang menjijikkan.
Tak jarang ketika melihat ulat seseorang bisa muntah.
Meski menjijikkan bagi sebagian orang, namun itu tidak berlaku bagi Ahmad Fauzi Ansori.
Dia malah berternak ulat dan memperoleh rupiah yang tak sedikit dari ulat tersebut.
Ulat yang diternakkan oleh Fauzi Ansori tersebut bukan ulat sembarang ulat. Dia berternak ulat Maggot.
Ulat maggot itu merupakan ulat yang berasal dari sampah organik bentuk ulat ini seperti belatung.
Meski terkesan menjijikkan, namun ulat ini tidak mengakibatkan gangguan pada kesehatan.
Malah sebaliknya, ulat ini tinggi protein dan sangat cocok untuk pakan ternak seperti ayam, ikan, burung dan hewan ternak lainnya.
Di Kabupaten Merangin, pembudidaya ulat maggot sendiri masih terbilang sedikit, bahkan di pasaran belum begitu banyak pedagang yang menjual ulat maggot ini.
Sebenarnya, jika petani ulat maggot ini serius maka bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah yang menjanjikan, 1 kg ulat ini ini bisa menghasilkan uang yang sedikitnya Rp 8 ribu.
Memang tak begitu mahal, namun dengan cara kerja membudidayakannya dengan modal minim yaitu hanya modal sampah saja, maka uang yang dihasilkan tersebut cukup fantastis.
Dengan sampah kita bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.
"Modalnya cuman sampah doang. Tidak mesti beli, kita ke pasar pagi-pagi, lalu ambil sampah organik seperti sayuran busuk dan sampah makanan lainnya," kata Anto asisten Fauzi Ansori yang mengurusi ulat maggot.
Menurut dia, awalnya ulat maggot ini ini didapat dari Pulau Jawa. Karena disana dan budidaya ulat maggot sudah besar dan menjamur.
Tak tanggung-tanggung, omzet yang didapat oleh seorang pembudidaya atau petani ini per harinya mencapai jutaan rupiah, bahkan ada yang menghasilkan miliaran rupiah dalam triwulannya.