Tribun Wiki

Ahmad Fauzi Ansori Harapkan Petani Maggot di Merangin Untuk Belajar Untung

Dalam berbisnis ini, petani tidak memerlukan modal yang besar untuk menjadi bisnis ini besar. Yang perlu dibesarkan adalah semangat dari petani itu se

Penulis: Muzakkir | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
tribunjambi/muzakkir
Di Kabupaten Merangin, pembudidaya ulat maggot sendiri masih terbilang sedikit, bahkan di pasaran belum begitu banyak pedagang yang menjual ulat maggot ini. Ini adalah peternakan milik Fauzi Ansori, anggota dewan di DPRD Merangin. Foto Sabtu 17 September 2020. 

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Bisnis belatung atau ulat maggot sangat menjanjikan, petani bisa untung berkali lipat.

Dalam berbisnis ini, petani tidak memerlukan modal yang besar untuk menjadi bisnis ini besar. Yang perlu dibesarkan adalah semangat dari petani itu sendiri.

Saat ini, pembudidaya ataupun petani ulat maggot di Kabupaten Merangin masih minim. ( bisnis ulat maggot )

Seruput Kopi Kerinci, Irwan Prayitno dan Cawagub Syafril Nursal Bahas Pilkada, Singgung Orang Minang

Tokoh Jawa Menilai Haris-Sani Pantas Memimpin Jambi

Terungkap Kenapa Taufik Hidayat Bisa Trending Topic Nomor 1 Twitter, Ternyata Karena Pertanyaan Ini

Kemungkinan besar petani ataupun masyarakat belum mengenali bagaimana cara mendapatkan uang dengan belatung-belatung tersebut.

Di Kabupaten Merangin, penangkaran ulat maggot dilakukan oleh Ahmad Fauzi Ansori.

Pria ini merupakan anggota DPRD provinsi Jambi. Tempat budidaya ulat maggot ini tak jauh dari rumah pribadinya di kawasan Talang Kawo Kota Bangko.

Ahmad Fauzi Ansori, petani ulat maggot di Merangin.
Ahmad Fauzi Ansori, petani ulat maggot di Merangin.

Melihat potensi yang menjanjikan ini, dirinya membuka keran bagi masyarakat Kabupaten Merangin untuk belajar budidaya ulat maggot ini di tempatnya.

Sejak berdiri selama setahun belakangan ini, sudah banyak sekali masyarakat yang datang untuk belajar.

"Banyak yang belajar. Kemarin juga ada ibu-ibu dari Tran datang kesini untuk belajar," kata Anto asisten Fauzi yang mengurusi ulat maggot.

Tak hanya kalangan petani maupun masyarakat biasa, mahasiswa pun juga sudah pernah belajar untuk budidaya ulat maggot tersebut.

"Sekarang ada juga mahasiswa yang mau belajar di sini, tapi belum tahu kapan," katanya lagi.

Dengan banyaknya warga yang ingin belajar, mereka berharap agar kebutuhan pakan ternak di Kabupaten Merangin khususnya bagi petani bisa terpenuhi, dan tentunya bisa mengurangi biaya produksi pakan.

"Kalau bagi peternak ayam, ikan, itu sangat menguntungkan sekali budidaya ulat maggot ini. Biaya produksi pakan ternak Bisa berkurang berlipat ganda," ungkap Anto.

"Nah bagi masyarakat yang yang ingin fokus dengan ternak maggot ini, itu juga sangat menjanjikan sekali. Di Jawa itu itu sudah banyak sekali yang yang menjadi petani maggot, hasilnya juga luar biasa, ada yang mencapai miliaran rupiah dalam kurun waktu 3 bulan," sambungnya.

Sebagian orang menganggap bahwa ulat merupakan benda yang menjijikkan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved