Profil Rahayu Saraswati yang Dipercaya Prabowo Subianto Jadi Waketum Partai Gerindra, Ternyata
Selama menjadi anggota legislatif ia banyak memperjuangkan perempuan dan anak serta memerangi perdagangan orang.
Sebelumnya menjadi anggota DPR RI dari Partai Gerindra, ia kemudian maju sebagai calon wakil wali kota Tangerang Selatan yang didukung oleh Partai PDI Perjuangan, PSI, Gerindra, Partai Amanat Nasional, Hanura, Nasdem, Perindo, Partai Berkarya dan Partai Garuda, yang setara dengan 23 kursi di DPRD Tangsel .
Selama menjadi anggota legislatif ia banyak memperjuangkan perempuan dan anak serta memerangi perdagangan orang.
Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo lahir pada tanggal 27 Januari 1986 dari pasangan Hashim S. Djojohadikusumo dan Anie H. Djojohadikusumo.
Nama belakang Djojohadikusumo adalah nama keluarga yang berasal dari kakek buyutnya Raden Mas Margono Djojohadikoesoemo,
Pendiri Bank Negara Indonesia dan orang tua dari Begawan Ekonomi Indonesia, Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, kakek Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.
Ia juga memiliki pertalian darah dengan pahlawan dari Desa Lengkong, Tangerang Selatan bernama Kapten Anumerta Soebianto Djojohadikoesoemo dan Taruna Soejono Djojohadikoesoemo.
Rahayu Saraswati mulai terjun ke dunia politik atas dorongan sepupu dan kakaknya yang mengetahui keseriusannya dalam memerangi perdagangan orang.
Ia memulainya dengan memasuki bursa pencalegan Partai Gerindra pada tahun 2013. Ia kemudian ditugaskan di Dapil Jawa Tengah IV: Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri, dan baru mengetahuinya dua hari sebelum DPS keluar.
Ia bertekad tidak akan menggunakan cara-cara money politic, sehingga awalnya diperkirakan tidak akan lolos sebagai anggota legislatif.
Namun akhirnya terbukti ia berhasil meraih 47.542 suara dan melangkah ke Senayan
Ia kemudian memilih fokus memperjuangkan nasib perempuan dan anak serta melawan perdagangan orang.
Untuk tujuan itu, ia memilih ditempatkan di Komisi VIII yang langsung bermitra dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Sosial, Kementerian Agama, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Selama di legislatif, ia ikut aktif memperjuangkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS).
SUMBER: Tribun Timur
• Misteri Keberadaan Soeharto saat Tragedi Berdarah G30S/PKI 1965 Silam, Ternyata Berada di Tempat Ini
• Kabar Baik! Pemerintah Beri Bantuan Rp 15 Juta Masyarakat Miskin yang Miliki Rumah tak Layak Huni