Primbon Jawa

INTIP Horoskop Jawa Kelahiran 12 September 1993, Jodoh, Karir hingga Rezekinya Baka Diungkap Semua

INTIP Horoskop Jawa Kelahiran 12 September 1993, Jodoh, Karir hingga Rezekinya Baka Diungkap Semua

Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Andreas Eko Prasetyo
Tribun Batam
Ilustrasi Pewayangan Jawa 

TRIBUNJMABI.COM - Intip yuk peruntungan horoskop Jawa bagi yang lahir di tanggal 12 September 1993.

Bagaimana dengan peruntungan jodoh/asmaranya, karir hingga rezekinya. 

Ya, selain lewat zodiak, masa depan dan peruntungan seseorang bisa dilihat melalui horoskop Jawa.

Cek langsung di bawah ini sesuai yang tribunjambi.com kutip dari http://www.primbon.com/horoskop.php

Dijabarkan langsung oleh Ki Hudoyo Doyodipuro, Occ, buat kamu yang lahir 12 September 1993.

Weton: Minggu Wage
Mongso: Katelu
Wuku: Kuningan

Dibawah ini adalah penjabaran Sifat/Karakter orang yang lahir pada Weton/Mongso/Wuku tersebut..

1. Weton anda adalah Minggu Wage.

Sifat/karakter orang yang lahir pada Weton tersebut, adalah:

Mereka yang lahir di hari Minggu Wage konon bersifat pemurah dan mudah menaruh iba. Mereka tahu cara-cara untuk menghibur orang yang sedang menderita. Mereka merupakan pekerja keras pula. Akan tetapi, mereka terkadang terlalu teguh dalam pendirian -- bahkan sangat keras kepala! Meskipun mereka pandai menenangkan perasaan orang lain, mereka tidak akan menunjukkan perasaan mereka sendiri dengan mudah. Mungkinkah hal ini merupakan pengendalian emosi dari diplomat, doktor UGD, atau pemadam kebakaran, atau justru kewaspadaan yang berlebihan terhadap kemungkinan disakiti oleh orang-orang yang telah mereka percayai? Mereka sendiri yang harus menjawab pertanyaan ini.

2. Mongso anda adalah Katelu.

Sifat/karakter orang yang lahir pada Mongso tersebut, adalah:

KATELU - Suta Manut Ing Bapa
26 Agustus - 18 September

KEADAAN UMUM
Mereka yang terlahir pada tanggal 26 Agustus - 18 September termasuk didalam Mangsa "KATELU" dalam perhitungan Horoskop Jawa. Mangsa "KATELU" berorbit selama 24 hari dan berada di langit belahan Tenggara. Kemunculannya ditandai dengan berhembusnya angin dari Utara ke Selatan dengan kekuatan sedang. Hawanya panas, sedangkan air untuk keperluan pertanian mempergunakan irigasi, sungai, atau sumur dengan menyiram tanaman palawija di sawah dan ladang. Saat itu adalah Musim Kemarau.

Mangsa "KATELU" itu dalam pengaruh kekuasaan Dewi Kamaratih dan Batara Kamajaya. ketika Mangsa itu berjalan, maka petani telah memulai panen palawija. Pada saat-saat seperti itu rasa percaya diri mulai timbul. Anak mulai percaya dan menghormat orang tuanya, mereka dapat makan kenyang walau dari jagung, kedelai, atau kacang. Maka mangsa "KATELU" ini candranya "Suta Manut Ing Bapa", yang artinya "Anak Menurut Kepada Ayah ". Penjabarannya adalah semua nasehat orang tua diturut oleh anak-anaknya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved