Imbas Covid-19 Ramayana (RALS) Tutup 13 Gerainya, Ini Daftar yang Bakal Tutup Sementara!
Dampak Covid-19, emiten peritel PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) masih menutup sementara 13 gerainya.
TRIBUNJAMBI.COM - Dampak Covid-19, emiten peritel PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) masih menutup sementara 13 gerainya.
RALS menutup gerainya sejak akhir Maret 2020 akibat pandemi Covid-19.
Berdasarkan keterangan resmi RALS yang diterima Kontan, Perseroan awalnya menutup sementara 94 gerainya karena peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
• Harga Buah Kelapa Sawit di Tanjabtim Stabil, di Tingkat Tengkulak Rp 1.300 Hingga Rp 1.325 per Kg
Adapun 13 gerai yang masih ditutup sementara adalah gerai Pasar Baru, Bogor, Banjarmasin, Baturaja, Duri, Payakumbuh, Kotabaru, Solo, Bekasi, Cakung, Cirebon, Yogyakarta, dan Bali. Lalu satu gerai, yakni Kusuma Bangsa, Surabaya tutup pada Februari.
Pembatasan jam operasional gerai, terutama gerai yang terletak di mall atau pusat perbelanjaan, serta menurunnya daya beli masyarakat akibat berkurangnya pendapatan dan Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK, turut memberi berdampak negatif terhadap performa Perseroan sepanjang semester pertama tahun 2020.
• VIRAL! Kejahatan di SPBU Terekam CCTV, Petugas Diancam Pakai Sajam, Uang Jutaan Dibawa Pelaku
RALS menjabarkan, penjualan RALS di are DKI Jakarta, Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa merosot lebih dari 50%. Total penurunan penjualan yang terjadi secara nasional sebesar 57,0% sepanjang semester I 2020.
Sepanjang semester I tahun 2020, RALS mencatatkan penjualan kotor sebesar Rp2,19 triliun atau turun 58,3% dari Rp5,26 triliun di semester pertama tahun 2019.
Pendapatan bersih ikut turun 57,8% menjadi Rp1,47 triliun.
• Sosok Sebenarnya Kim Woojin, Mantan Vokalis Stray Kids Trending di Twitter Untuk Alasan Tak Baik
Adapun penjualan kotor di kuartal kedua tahun 2020 menyumbang penurunan terbesar sebanyak 77,5% imbas dari penutupan gerai, pembatasan jam operasional gerai, serta menurunnya daya beli masyarakat.
"Padahal, kuartal kedua merupakan periode yang sangat krusial bagi Ramayana, dimana terdapat musim Lebaran yang berkontribusi sangat besar terhadap penjualan dan laba Perseroan," sambungnya.
Penjualan di sektor laki-laki menempati porsi tertinggi yakni 34,8%, diikuti sepatu, tas dan aksesoris sebesar 24,2%, dan makanan minuman menyumbang porsi 18,3%.
• Sosok Sebenarnya Kim Woojin, Mantan Vokalis Stray Kids Trending di Twitter Untuk Alasan Tak Baik
Selanjutnya sektor perempuan, anak-anak, dan mainan menyumbang masing-masing 10,6%, 8,7%, dan 3,4%.
Total laba kotor yang diperoleh perseroan sebesar Rp614 miliar atau mencerminkan marjin laba kotor 28,0%.
Adapun laba kotor tersebut mengalami penurunan sebesar 60,9% dari Rp1,56 triliun di periode yang sama tahun lalu, atau mencerminkan marjin laba kotor 29,8%.
Penurunan marjin laba kotor tersebut disebabkan oleh meningkatnya kontribusi penjualan Supermarket dengan marjin laba kotor yang lebih rendah.
• Kasus Foto Bugil, Masyarakat Datangi Ketua LAM Muarojambi, Minta Legowo dengan Putusan Tersebut