Sosok Indira Chunda Thita yang Jadi Komisaris PT Petrokimia Gresik, Anak Mentan hingga Mantan DPR RI
Nama Indira Chunda Thita jadi sorotan publik setelah ditunjuk menjadi Komisaris Independen PT Petrokimia Gresik. Indira merupakan anak dari Menteri
Penulis: Suci Rahayu PK | Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNJAMBI.COM - Nama Indira Chunda Thita jadi sorotan publik setelah ditunjuk menjadi Komisaris Independen PT Petrokimia Gresik.
Indira merupakan anak dari Menteri Pertanian ( Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Sebagai informasi, Petrokimia Gresik merupakan bagian dari holding BUMN Pupuk, PT Pupuk Indonesia (Persero).
Kementerian BUMN klaim seleksi lewat talent pool Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebut proses pemilihan komisaris dan direksi di perusahaan pelat merah dilakukan atas dasar talent pool.

Artinya, penunjukan seseorang didasarkan atas kompetensi dari talenta-talenta unggul.
Ini juga berlaku untuk seleksi komisaris di anak dan cucu BUMN.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan, di Kementerian BUMN sendiri memiliki Deputi SDM yang khusus menyeleksi para talenta-talenta untuk ditempat di perusahaan negara.
• Tes Usap Belum Merata di Seluruh Indonesia, Jokowi Minta Menkes Desain Perencanaan Swab
• Warga Indonesia Dilarang Masuk ke Malaysia, Istana: Itu Tidak Berdampak Signifikan
"Kita ada Deputi SDM, mereka kelola talent pool, nanti diajukan ke masing-masing Wamen (wakil menteri). Nanti dilihat, kalau perusahaan strategis, sampai ke presiden pemilihannya seperti Pertamina, PLN, perbankan," jelas Arya beberapa waktu lalu.
Dia mengungkapkan, proses seleksi komisaris dan direksi melalui talent pool sudah dilakukan sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Arya menambahkan proses seleksi jabatan penting di BUMN juga akan semakin terbuka bagi sosok dari luar lingkungan BUMN.
"Ke depannya, akan semakin terbuka dari luar, jadi kesempatan untuk dapatkan putera-puteri bangsa semakin terbuka lebar," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pihaknya sedang mempelajari untuk memperbesar porsi talent pool sumber daya manusia di BUMN.
"Selama ini talent pool hanya 10 persen untuk bisa rekrut dari luar. Saya ingin merubah menjadi 30 persen dari luar. Supaya seru, ada persaingan sehat," kata dia.
Ia juga mengatakan dalam pemilihan direksi, pihaknya juga berkonsultasi dengan kementerian terkait yang membidangi sektor bisnis BUMN.
Misalnya, ia menjelaskan, dalam menentukan direksi BUMN Karya dirinya berkonsultasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono.
• Lowongan Kerja PT ASABRI, Lulusan D3-S1 Berbagai Jurusan - Cek Syarat dan Lokasi Penempatan
• Ponakan Prabowo Rahayu Saraswati Emosi Gara-gara Dikatain Paha Mulus Banget: Hargai Perempuan!
"Kita libatkan juga menteri terkait bantu saya cek kerjaannya, benar atau tidak. Di perbankan, konsultasi dengan Menteri Keuangan," ucap dia.
Selain itu, lanjut dia, penunjukan direksi BUMN juga berdasarkan persepsi publik, baik pihak swasta, desa hingga perguruan tinggi.
Pemilihan komisaris BUMN sering disorot publik.
Beberapa nama yang masuk deretan komisaris BUMN berasal dari kader partai atau politikus, relawan Pilpres, hingga pejabatan eselon di kementerian dan lembaga (K/L) maupun perwira tinggi aktif maupun purnawirawan TNI dan Polri.

Siapa Indira Chunda Thita?
Dikutip dari laman resmi Petrokimia Gresik, Senin (7/9/2020), Indira merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin atau Unhas, Makassar, Sulawesi Selatan.
Pendidikan S2 juga diselesaikan Indira di universitas yang sama di tahun 2007.
Putri sulung SYL ini menjabat sebagai komisaris di perusahaan holding BUMN pupuk itu sejak 25 Agustus 2020.
Indira juga diketahui merupakan kader Partai Nasional Demokrat atau Partai Nasdem.
Dengan kata lain, Indira masih satu partai dengan ayahnya SYL.
Nama wanita kelahiran Jakarta, 17 April 1978 itu beberapa muncul dalam publikasi partai dengan slogan "Gerakan Perubahan" tersebut.
Pada tahun 2014, Indira terpilih sebagai anggota dewan yang melenggang ke Senayan dengan meraih 104.000 suara dalam Pemilu Legislatif (Pileg) mewakili Sulawesi Selatan.
Dia kemudian duduk di Komisi IV DPR RI. Tugasnya meliputi bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, dan pangan.
• Bawaslu TIba-tiba Khawatir Pilkada Digelar Desember 2020, Banyak Anggota di Daerah Positif Covid-19
• ASN Kembali Dibolehkan Kerja dari Rumah, Asalkan Daerah Dengan RIsiko Penularan Covid-19 Tinggi

2 Periode di DPR RI, Berikut Total Harta dan Utang Thita SYL
Darah politik Indira Chunda Thita Syahrul YL mengalir dari trah kakeknya Yasin Limpo dan bapaknya Syahrul YL.
Perempuan kelahiran Jakarta 17 April 1979 ini adalah anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional yang terpilih kembali sebagai anggota dewa pada pemilu 2014.
Putri Syahrul Yasin Limpo ini menempuh pendidikan dan memperoleh gelar master dari program Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Hasanuddin.
Ia mengawali perjalanan politik dengan aktif berorganisasi di Gerakan Bela Negara dan menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) periode 2008-2013.
Selama menjabat menjadi anggota DPR 2009-2014, beliau menjadi Wakil Bendahara Fraksi PAN pada 2009-2012.

Lalu berapa total kekayaannya?
Sebagai pejabat publik, Thita harus melaporkan hartanya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi.
Dilansir situs resmi KPK, Kamis (19/4/2018), untuk pelaporan LKHPN, https://acch.kpk.go.id/aplikasi-lhkpn/, Thita tercatat memiliki total harta Rp 7,83 miliar.
Namun Thita menyisakan utang Rp 1,72 miliar.
Sehingga total hartanya Rp 6.10 miliar.
Harta terbesarnya adalah Giro setara kas kurang lebih Rp 1,4 miliar.
Juga sebuah tanah dan bangunan di Jakarta Selatan bernilai Rp 3 miliar.
Selebihnya di antaranya batu mulia kurang lebih Rp 800 juta.
• Berkah, Pak Miran Jual Puluhan Sepeda Per Minggu saat Pandemi, Segini Harganya
• Ponakan Prabowo Rahayu Saraswati Emosi Gara-gara Dikatain Paha Mulus Banget: Hargai Perempuan!