Reaksi Refly Harun Soal Kisruh Puan Maharani dengan Masyarakat Minang: Itu Agak Kebangetan!
Refly Harun menilai pernyataan dari Puan memiliki makna secara implisit, yakni seakan-akan menuding bahwa Sumatera Barat saat ini tidak pro Pancasila
TRIBUNJAMBI.COM - Perseteruan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani dengan masyrakat Minang, Sumatera Barat ( Sumbar ) kini masih jadi perbincangan publik.
Baru-baru ini, Pakar Hukum Tata Negara, Rafly Harun menanggapi soal kisruh antara Puan Maharani dengan masyarakat Minang.
Ucapan dari Puan Maharani yang ditujukkan kepada Provinsi Sumbar menjadi kontroversi dan tidak bisa diterima oleh masyarakat Minang khususnya.
Dirinya memberikan harapan serta mendoakan kepada Sumbar menjadi provinsi yang mendukung Negara Pancasila.
• Nagita Slavina Ungkap Artis yang Diblacklist, Ayu Ting Ting Disinggung, Umi Kalsum Minta Jaga Suami!
• Peluang Alwiansyah Bakal Jadi Anak Angkatnya Diungkap Ruben Onus, Reaksi Betrand Peto Jadi Sorotan
• Pengakuan Terlarang Halilintar Anofial Asmid, Ayah Atta Halilintar Akui Pernah Nikah Lagi: Itu Sah!
• Sifat Keibuan Nikita Mirzani ke Ariel NOAH Bikin Kaget Sosok Ini, Nyai: Pokoknya Aa Harus Sehat!
Dilansir TribunWow.com, Refly Harun menilai apa yang disampaikan oleh Puan sudah kebangetan.
Hal itu diungkapkan dalam tayangan Youtube Refly Harun, Minggu (6/9/2020).
Dalam kesempatan itu, Refly Harun menilai pernyataan dari Puan memiliki makna secara implisit, yakni seakan-akan menuding bahwa Sumatera Barat saat ini tidak pro dengan Pancasila.
"Ketika kemudian Puan melontarkan statement agar mendukung negara Pancasila, sebenarnya implisit ada semacam tuduhan bahwa Sumatera Barat tidak pro Pancasila, tidak toleran dengan perbedaan dan sebagainya," ujar Refly Harun.
Menurutnya, dalam menafsirkan nilai-nilai Pancasila tidak bisa disimpulkan dengan sudut pandang diri sendiri atau pribadi.
Ia menambahkan tidak berhak juga seseorang memberikan penilai kepada orang lain terkait paham Pancasila tersebut.
"Inilah yang menurut saya agak berat di kita kalau menafsirkan Pancasila menurut pikiran kita yaitu Pancasilais itu kalau orang bertindak seperti kita, Pancasilais itu kalau orang berpikir seperti kita, enggak begitu," katanya.
"Pancasila itu adalah sebuah sistem nilai yang utuh, baik ke atas vertikal maupun horisontal, humanisme," jelasnya.
Selain itu, Refly Harun menegaskan bahwa tidak bisa lantas menyebut mereka pro atau tidak dengan Pancasila hanya dengan satu nilai tertentu saja.
"Jadi ketika mengatakan bahwa aspek tertentu yang tidak dimiliki orang Minang misalnya, kemudian dituduh dia tidak Pancasilais, sehingga perlu didoakan agar dia menjadi negara Pancasila," terang Refly Harun.