Tribun Wiki
Pesona Wilayah Kawasan Pesisir Provinsi Jambi, Berbak Kaya Sejarah, Budaya & Miliki Anggrek 15 Jenis
Pesona Wilayah Kawasan Pesisir Provinsi Jambi, Berbak Kaya Sejarah, Budaya & Miliki Anggrek 15 Jenis
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Deni Satria Budi
BERBAK merupakan kecamatan yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim). Letak geografis wilayah di kawasan pesisir yang merupakan kabupaten paling timur di Provinsi Jambi tersebut, seakan menjadi kawasan strategis dan pintu masuk peradaban masa lampau ke wilayah Jambi.
Itu dibuktikan dengan banyaknya temuan peninggalan di kabupaten tersebut, tidak hanya sisa bangunan, barang pecah belah, senjata bahkan hingga makam para sesepuh yang tersohor di masanya yang berpengaruh besar dalam perjuangan Jambi.
Nama Berbak berasal dari pemberian seorang pedagang dari Timur Tengah bernama Dempu Awang.
Pedagang itu datang dengan menggunakan perahu (Panco), dalam proses dagangnya di wilayah Jambi perahu miliknya mengalami kandas dan membentuk sebuah pulau (pulau simpang).
Dari situ terbentuk Tiga jalur perairan. Pertama jalur Niur ke Muara Sabak, jalur Berbak ke Nipah Panjang dan jalur Kuala Jambi ke Jambi Tebo dan sekitarnya.

"Arti nama Berbak sendiri keadaan air yang tidak dalam, beriak dan tidak dalam (dangkal)," sebut A Yani, Camat Berbak.
Sesuai Undang-Undang Nomor 45 tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten Tanjabtim bersamaan dengan Kabupaten Sarolangun, Tebo, Muaro Jambi.
Kecamatan berbak memiliki Geografis tepat di pinggiran Sungai Batanghari, dengan luas wilayah kecamatan 194.46 Km dengan nama ibukota Kecamatan Simpang. Terdiri dari satu kelurahan dan lima desa.
Sebagai ibukota kecamatan, karena Desa Simpang merupakan desa tertua dan berbatasan dengan Kabupaten Muaro Jambi.
Untuk dapat mengunjungi Kecamatan Bersejarah tersebut, dapat melalui Dua alternatif jalur yakni jalur darat dan jalur sungai.
• BPCB Masih Akan Cek Temuan yang Diduga Struktur Candi di Berbak
• Banyak Temuan Sejarah, Pemkab Tanjabtim Lakukan Ini Untuk Penyelamatan Situs
"Jika menempuh jalur darat tentu melalui Kabupaten Muarojambi mengingat Berbak merupakan kecamatan perbatasan dengan Muarojambi dan lebih dekat jika ditempuh melalui kawasan Kumpeh," jelas Yani.
Namun jika melalui jalur laut (sungai) dapat dimulai melalui Kota Jambi tepatnya depan Rumah Dinas Gubernur (Ancol) dengan menggunakan speed boat menyusuri Sungai Batanghari.
"Jalur sungai memang lebih asyik, selain lebih cepat, juga banyak keunikan dan peninggalan sejarah yang dapat dijumpai di sepanjang perjalanan," tambahnya.
Miliki 15 Jenis Anggrek
Obyek wisata dan sejarah di Kecamatan Berbak cukup banyak. Diantaranya wilayah kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kawasan Taman Nasional Bukit Sembilang (TNBS) menjadi keistimewaan tersendiri.
Dimana terdapat rumah anggrek alami yang terbagi menjadi tiga tempat, dengan luasan dan aneka ragam hayati yang beragam pula. Sedikitnya terdapat lebih kurang 15 jenis Anggrek yang tersebar di dalam TNBS.
"Selain anggrek langka dan alami juga dapat dijumpai berbagai macam satwa yang saat ini sulit untuk dapat dijumpai di alam liar yang hanya ada di TNBS," sebutnya.
Selain wisata alam, bagi pengunjung yang menyukai penelusuran sejarah melayu jambi juga dapat meneliti dan mengulik lebih dalam terkait sejarah Pangeran Wiro Kusumo. Yang juga memiliki banyak peninggalan di berbak satu diantaranya di Desa Rantau Rasau.

Di desa tersebut, Pangeran Wiro Kusumo sempat bermukim dan menyebarkan ajaran agama Islam di desa yang dulu dikenal sebagai Kampung Lamo tersebut.
Selain peninggalan sejarah tempat tinggal yang saat ini telah tergerus alami oleh abrasi ada beberapa peninggalan yang masih dapat dijumpai hingga saat ini.
Diantaranya Masjid tertua bernama Nurul Huda, merupakan masjid peninggalan pangeran wiro kusumo yang masih tertinggal hingga saat ini.
Dimana masjid tersebut di bangun pada tahun 1817 dan hingga saat ini masjid yang terbuat dari kayu pilihan tersebut masih berdiri kokoh di pinggiran sungai.
Selain itu, terdapat pula makan tokoh Rangkayo Hitam di Desa Simpang juga terdapat Candi yang berada di lokasi yang sama.
• Bantuan Subsidi Gaji Batch 2 Sudah Disalurkan, Kapan Batch 3? Ini Kata Menaker, Siap Cek Rekening
• Dokter Meninggal karena Corona, Putrinya Menangis di Webinar Ungkap Ngototnya Soal Praktik & Pasien
• Buaya 4,5 Meter Terjebak di Parit, Anjing Terus Menyalak ke Sungai. BKSDA: Nyari Tempat Bertelur
Berada di seberang sungai juga terdapat makam adik rangkayo hitam rangkayo pingai menjadi tujuan obyek wisata religi tersendiri bagi pengunjung.
"Bergeser sedikit ke arah Desa Sungai Rambut Kecamatan Berbak, pengunjung dapat menjumpai sebuah pulau yang diberi nama pulau sako," tambahnya
Ke depan pihaknya saat ini tengah berkoordinasi dengan pihak TNBS untuk membuka tour wisata, yang ada di Berbak hingga ke wilayah TNBS yang saat ini masih dalam proses dan mudah mudahan tahun depan dapat terealisasi.
• Kembali Tertangkap, Setelah dengan Gatot Brajamusti, Kini Reza Artamevia Diciduk Polisi
• Sulap Tumbuhan Liar jadi Cemilan Nikmat, Kripik Kladis Telah Dipasarkan hingga Surabaya
Konsepnya, nanti akan dibangun homestay baik di pos maupun di dalam TNBS, setelah pengunjung berwisata ke wilayah sejarah dan keramat.
Pengunjung dapat menikmati keindahan alam TNBS dan berdiam di kawasan tersebut.
"Saat ini kita tengah dalam persiapan, diantaranya melengkapi fasilitas yang ada saat ini terutama di kawasan TNBS. Mudah mudahan tahun depan sudah bisa kita jalankan dan dibuka," pungkasnya.
(Tribunjambi.com/Abdullah Usman)