Buaya 4,5 Meter Terjebak di Parit, Anjing Terus Menyalak ke Sungai. BKSDA: Nyari Tempat Bertelur

Warga RT 19 Dusun Keman, Desa Catur Rahayu, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjabtim geger dengan kemunculan buaya sungai

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Fifi Suryani
ist
Penampakan buaya muara sepanjang 4,5 meter yang ditemukan warga di Tanjabtim. 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Warga RT 19 Dusun Keman, Desa Catur Rahayu, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjabtim geger dengan kemunculan buaya sungai di sebuah anak parit.

Awal mula penemuan buaya di Tanjabtim sepanjang 4,5 meter yang terjebak di parit primer tersebut ditemukan oleh Ramlan dan Jirin warga setempat, Rabu (2/9) pukul 05.00 WIB.

Saat kejadian anjing peliharaan miliknya menyalak terus-menerus, sehingga menimbulkan penasaran pemilik untuk melihat ke lokasi sungai.

"Anjing itu menggonggong sambil mengejar buaya tersebut, sehingga Pak Ramlan dan Pak Jirin mendatangi lokasi anjing tersebut. Buaya itu tidak bisa kemana-mana lagi, karena sudah terjebak di parit kecil," ujar Kepala Desa Catur Rahayu, Suprianto.

Lanjutnya, usai temuan tersebut Ramlan dan Jirin memberitahukan kepada warga lainnya. Selanjutnya melaporkan kepada pihak BKSDA Provinsi Jambi.

Sambil menunggu datangnya petugas BKSDA, warga setempat mengamankan terlebih dahulu buaya tersebut dengan cara mengikat mulut dan kakinya.

"Setidaknya kita melakukan penanganan awal, karena banyak warga yang datang untuk melihat, apalagi anak-anak. Takutnya nanti bisa membahayakan bagi anak-anak," jelasnya.

Sebenarnya, tambah Kades, buaya di desanya kerap menampakkan diri, sehingga warga sekitar sering resah.

Terakhir pada tahun 2005 silam, sebanyak 5 orang yang sudah dimangsa buaya, yakni tiga orang selamat dan dua orang meninggal dunia.

"Dua orang yang meninggal, satu dapat ditemukan dan satu orang lagi tidak ditemukan. Kejadian orang yang diterkam, itu berturut-turut terjadi setiap tahun waktu itu menjelang bulan puasa," tuturnya.

"Kalau hewan-hewan ternak warga juga sering dimakan buaya itu, seperti kambing dan anjing," tambahnya.

Mencari Tempat Bertelur

USAI dievakuasi pihak BKSDA Provinsi Jambi, petugas menjelaskan alasan buaya muara tersebut nyasar ke permukiman warga di Desa Catur Rahayu, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjabtim. Akhirnya buaya raksasa yang terdesat tersebut berhasil dievakuasi pihak BKSDA Provinsi Jambi dari kawasan warga.

Pihak BKSDA Provinsi Jambi, Sartono saat diwawancarai usai mengevakuasi buaya tersebut menerangkan kemungkinan buaya ini masuk ke pemukiman warga karena mencari tempat bertelur. Karena lokasi ditemukan buaya itu jauh dari sungai besar.

"Perkiraannya buaya ini mencari tempat bertelur yang aman. Karena buaya ini mencari wilayah parit-parit kecil, sebab telur-telur itu perlu juga mendapat siraman air supaya lembap," jelasnya, Rabu (2/9).

Lanjutnya, untuk buaya yang berhasil dievakuasi tersebut merupakan jenis buaya katak atau muara yang berjenis kelamin betina. Selanjutnya buaya tersebut akan dibawa ke Tempat Penitipan Satwa (TPS) di Provinsi Jambi untuk pemeriksaan kesehatan.

Jadi nanti Dokter akan melihat kondisi buaya itu dulu, apakah sehat atau tidak, dan apakah boleh dirilis atau tidak.

"Terkait dengan lokasi mana akan dilepasliarkan, tergantung dari keputusan Kepala BKSDA Provinsi Jambi. Tentunya wilayah yang benar-benar habitat buaya dan jauh dari masyarakat," pungkasnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved