Lansia Perempuan Ini Tewas Dibunuh Keponakan, Gara-gara Ibunya Dihina

Dedi membunuh Sanah dengan cara mencekik. Kabur 3 bulan, Dedi juga menjual perhiasan yang sudah dirampasnya dari sang bibi.

Editor: Nani Rachmaini
afp
Ilustrasi. Keponakan bunuh bibinya sendiri gara-gara ibunya dihina soal tanah 

TRIBUNJAMBI.COM - Kata-kata hinaan itu selalu terngiang di telinga Dedi, hingga dia gelap mata dan menghabisi nyawa korban yang tidak lain adalah bibinya sendiri

Dedi alias Taspin, pelaku pembunuhan lansia warga Desa Cipondok, Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan yakni Sanah (79) ditangkap setelah kabur tiga bulan.

Dedi membunuh Sanah dengan cara mencekik.

Kabur 3 bulan, Dedi juga menjual perhiasan yang sudah dirampasnya dari sang bibi.

Lalu apa motifnya?

Statusnya Sebagai Cucu Wapres KH Maruf Amin Jadi Polemik, Adly Fairuz Ungkap Fakta Sebenarnya

Bawaslu Ingatkan Paslon di Pilkada Jambi Agar Tertib Gunakan Alat Peraga Kampanye

Blak-blakan Orangtua Rizky Billar, Respon Lesti Kejora Disorot, Kalau Nggak Dikasi Bunuh Diri

Di hadapan polisi, Dedi berdalih kalau dia terpaksa membunuh Sanah karena orang tuanya dihina.

“Saya mendengar perkataan korban yang menghina bapak dan ibunya. Dia bilang bapak saya suka mencuri tanah, kemudian dia juga menghina ibu saya yang lagi sakit," ungkap DD saat dihadirkan dalam jumpa pers di Aula Wira Satya Pradana Mapolres Kuningan, Rabu (2/9/2020).

Tersangka mengatakan, dirinya emosi dan langsung mendatangi rumah korban yang jaraknya tidak jauh dari rumahnya.

“Saat sampai di rumah korban, saya langsung memukul pas bagian dada dan mencekiknya,” kata tersangka lagi.

Tersangka mengaku tidak menyadari bahwa kondisi korban telah meninggal dunia.

“Setelah korban tak berdaya, saya mengambil perhiasan uwak, berupa gelang dan kalung emas dan pergi keluar kota,” ungkapnya.

Mengenai hinaan korban soal pencurian tanah, tersangka sendiri tidak tahu persis persoalan tanah yang dimaksud korban.

Sementara itu, Kapolres Kuningan AKBP Lukman SD Malik memastikan modus tersangka membunuh adalah ingin menguasai perhiasan korban.

“Tersangka sendiri tidak memiliki pekerjaan tetap alias serabutan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari itulah,” ungkapnya.

Tersangka sendiri setelah peristiwa tersebut diketahui menghilang dari rumahnya yang tidak jauh dari rumah korban.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved