Bersimbah Darah, Prajurit ini Tetap Tegar Bagai Banteng Ketaton, Kisah kopassus Melawan Fretilin

Anggota Kopassus ini gugur karena mengorbankan diri menjadi "tameng" rekan-rekannya di medan laga.

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
ist
Pratu Suparlan, Prajurit Kopassus yang tewas membela negara di Timor Timur 

TRIBUNJAMBI.COM - Peristiwa ini terjadi pada tahun 1983

Anggota Kopassus ini gugur karena mengorbankan diri menjadi "tameng" rekan-rekannya di medan laga.

 Ini menjadi satu di antara kisah heroik yang menggetarkan hati. 

Pratu Suparlan merupakan tentara Komando Pasukan Khusus ( Kopassus) rendah hati.

Iis Dahlia Sebut Netizen Perkeruh Rumah Tangga Rizki DA dan Nadya Mustika: Sekarang Cobaannya Sosmed

Kecelakaan di Kota Jambi, Pengendara Supra X Tewas di Tabrak RX King Saat Putar Arah

56 Pria Diamankan Dalam Pesta Seks Gay Bertema Kemerdekaan, Aksi Sudah 6 Kali Digelar Penyelenggara

Kisah heroik ini terjadi di medang perang wilayah Timor-timur atau sekarang bernama Timor Leste.

Melansir kopassus.mil.id, Timor Timur pada 9 Januari 1983, saat satu unit gabungan tentara Nanggala-LII Kopassandha pimpinan Letnan Poniman Dasuki, tengah berpatroli di KV 34-34/Komplek Liasidi.

Ini merupakan  suatu daerah sangat rawan di pedalaman.

Maklum, daerah tersebut merupakan tempatnya para pentolan pemberontak Fretilin yang tak sungkan menghabisi anggota TNI yang mereka jumpai.

Tiba-tiba, sepasukan kecil TNI ini diadang sekira 300-an Fretilin (sayap militer terlatih Timor Timur), lengkap bersenjata senapan serbu, mortar dan GLM.

Terjadilah pertempuran tak imbang, antara ratusan Fretilin yang berada di ketinggian kontra TNI pada posisi di pinggir jurang.

Satu per satu, anggota pasukan kecil TNI ini gugur dimangsa peluru Fretilin.

Menyadari hal ini, Komandan Tim segera memerintahkan pasukan untuk meloloskan diri ke satu-satunya peluang, yakni ke celah bukit.

Namun, hanya sedikit waktu yang tersisa bagi pasukan kecil ini. 

Pratu Suparlan menyatakan pada komandannya untuk terus maju, sementara dia sendiri memilih untuk mengadang musuh.

Di sinilah jiwa seorang patriot terbukti.

Pratu Suparlan membuang senjatanya, lalu mengambil senapan mesin milik rekannya yang gugur.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved