VIRAL Babi Hutan Diperlakukan Layaknya Manusia, Dipakaikan Baju Celana, Menangis Jika Diusir Warga

Babi hutan yang seharusnya liar itu menjadi jinak dan membuntuti salah seorang warga dari hutan sampai pulang ke rumah.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Tribun Jogja
Babi Hutan 

Selain keanehan soal tidur, babi tersebut juga tidak mau makan jika tidak diberi nasi dan susu.

"Kami di desa ini betul-betul aneh, tidurnya mau pakai bantal selimut, terus makannya juga mau nasi dan susu," kata Arwan.

Diberitakan sebelumnya, Reno awalnya mengambil air di sebuah mata air dalam hutan yang berada tak jauh dari rumahnya.

Saat Reno pulang, babi itu tiba-tiba muncul dan mengikuti langkah Reno sampai tiba di rumahnya.

Ramalan Zodiak Besok, Selasa 1 September 2020 Taurus Bersemangat dan Posesif, Virgo Penuh Energi

Babi itu sempat diusirnya dan diantar ke dalam hutan lagi, namun tetap saja mengikuti Reno ke rumah.

"Aneh tapi nyata, sudah saya usir balik lagi ikut saya dia, anehnya itu karena ini babi hutan.

Biasanya babi hutan itu kalau lihat manusia pasti lari atau kita yang diseruduknya," kata Reno.

Reno melanjutkan, babi hutan itu ditinggalkannya di luar rumah lalu Reno menutup pintu rumahnya.

Selang beberapa waktu, Reno kemudian membuka pintu rumahnya dan melihat sang babi masih ada depan pintu.

"Saya pikir dia sudah pergi kan, saya kedepan lagi, ternyata dia masih ada depan pintu, tiduran, menangis dia," cerita Reno.

Anggota Persatuan Olahraga Berburu Babi (PORBI) Kabupaten Muratara, Evan berpendapat babi itu diperkirakan memang sering berkeliaran mencari makan di sekitaran desa tempat ditemukannya.

"Babi itu sepertinya memang sering cari makan di sekitaran situ, jadi tidak takut lagi dengan manusia," kata Evan, Jumat (28/8/2020).

Menurut dia, wilayah hutan di belakang Desa Karang Waru tersebut memang masih banyak babi liar.

Namun karena sering berdekatan dengan perkampungan warga, sehingga babi seperti sudah terbiasa dekat dengan manusia.

Apalagi babi-babi hutan di sana jarang diburu oleh warga maupun PORBI Kabupaten Muratara.

"Dia jinak mungkin karena babi di sana itu jarang diburu, jadi seperti sudah biasa dekat manusia," ujarnya.

Evan juga berpendapat, kemungkinan besar babi yang jinak itu sudah dipelihara oleh warga sejak kecil.

"Kemungkinan juga ada orang di kebun yang dapat sejak kecil, setelah besar ini pergi, makanya dia tidak takut membuntuti manusia," katanya. (*)

SUMBER: Bangkapos

Terkuak Pesawat yang Dikirim AS Mata-matai Militer China, Sampai Buat Tiongkok Lepaskan Tembakan Ini

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved