Kisah Militer RI

Perompak GAM Tertipu Aksi Kopaska, Satuan Elite TNI AL Nyamar Jadi Teller Bank Demi Bebaskan WNI

Perompak GAM Tertipu Aksi Kopaska, Satuan Elite TNI AL Nyamar Jadi Teller Bank Demi Bebaskan WNI

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kolase/ist
Kopaska 

Setelah sepakat, si ‘operator kapal’ yang sebenarnya anggota Tim Kejar menghubungi kembali si penyandera untuk memberi tahu bahwa uang telah ditransfer dan dapat diambil.

Saat itu tim lain di Jakarta yang bertugas mengawasi penyadapan telepon mendeteksi lokasi nomor tersebut sudah berpindah ke kawasan Lhoksumawe.

India Disebut Akan Balas Dendam dan Bergabung dengan AS Untuk Melawan China, Bakal Kepung Tiongkok?

Betapa Kagetnya Wanita Ini Langsung Lemas, Temukan Suami dan Tiga Anak Perempuan di Rumah

Viral, Bertengkar di Dalam Mobil di Tengah Jalan, Suami Tendang Istri Sampai Jatuh ke Aspal

Artinya, si anggota separatis ini sudah mendekati bank. Tepat seperti yang diharapkan!

Merasa kesempatan tidak datang 2 kali, Tim Kejar Kopaska langsung berkoordinasi dengan pihak bank dan membagi tugas.

Satu anggota tim langsung berganti peran menjadi teller bank, sedangkan anggota tim lainnya menyamar menjadi nasabah.

Waktu terus berjalan, anggota tim mulai cemas, jangan-jangan buruannya keburu tahu kalau dirinya masuk jebakan.

Di tengah rasa khawatir yang menggantung di hati, tiba-tiba orang yang ditunggu-tunggu datang.

Ia masuk dengan santai, Tim Kejar juga berusaha keras untuk memainkan perannya bak pemain teater, si Teller melayani layaknya Teller, dan si nasabah berlagak layaknya nasabah.

“Sebentar ya, pak, sistemnya agak bermasalah. Tunggu sebentar,” kata si Teller yang berusaha mengulur waktu. Si target manggut-manggut saja.

Saat sedang menunggu itulah beberapa ‘nasabah’ langsung menyergap target yang bernama Syafrizal Sofyan itu.

tribunnews
Ilustrasi Kopassus yang Menyamar jadi Teller Bank (TribunJambi/Kolase)

Setelah diinterogerasi, Syafrizal Sofyan mengaku hanya keponakan dari Budiansyah alias Jepang, salah satu pimpinan kelompok penyandera yang menjadi incaran utama Kopaska.

Sofyan hanya ditugaskan sang paman untuk mengambil uang tebusan.

Setelah ditangkap, Kopaska memerintahkan Sofyan untuk menelepon si paman untuk mengabari bahwa uang sudah diambil dan tawanan dapat dilepaskan.

Empat hari disandera si nahkoda dan KKM akhirnya dibebaskan.

Begitu dilepas, Jepang baru curiga kenapa kemenakannya tidak kunjung tiba. Jarak Lhokseumawe ke Perlak agak jauh memang, sekitar 2,5 hingga 3 jam perjalanan darat.

Itu pun kalau jalannya mulus. Tapi tentu tak sampai seharian, maka tak heran jika Jepang mulai curiga.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved