Kisah Anggota Kopassus, Disiksa Musuh Tetap Tak Bocorkan Rahasia Perang, Akhirnya Dicari Soeharto
Agus Hernoto merupakan seorang prajurit RPKAD (sekatang Kopassus) yang kehilangan kaki saat pertempuran di pedalaman Papua, pada pertengahan 1962.
TRIBUNJAMBI.COM -Setelah bebas dari tawanan, Agus kehilangan satu kakinya dan akan diberhentikan. Rekan sekaligus atasannya, Benny Moerdani, membelanya mati-matian, hingga dikeluarkan dari Kopassus.
Selama dalam tawanan musuh, kaki Agus Her Hernoto membusuk karena tidak mendapat perawatan.
Agus Hernoto merupakan seorang prajurit RPKAD (sekatang Kopassus) yang kehilangan kaki saat pertempuran di pedalaman Papua, pada pertengahan 1962.
• LINK Situs Nonton Anime Boruto Sub Indonesia Episode 163, Kemunculan Sosok Deepa dari Anggota Kara
• Pelaku PETI di Tabir Barat Diduga Garap Hutan Produksi, Kades Batang Kibul Disebut Sebagai Pelaku
• Meski Sudah Berjalan, Pemprov Jambi Belum Berani Manfaatkan Uang Pembayaran BOT JBC

Saat itu, Agus merupakan satu di antara komandan di lapangan.
Pasukannya terlibat kontak senjata hebat melawan Belanda.
Dalam pertempuran, dalam kondisi terluka parah pada bagian punggung dan kaki kiri, Agus menjadi tawanan Belanda di Sorong, Papua.
Agus mendapat penyiksaan, namun tidak secuil informasi bocor dari mulutnya. Prajurit Kopassus ini tetap bertahan dalam kondisi fisik parah, tetap menyimpan informasi terkait operasi besar-besaran yang dipimpin Benny Moerdani.
Karena tak mendapat pengobatan memadai, kaki kirinya membusuk dan mengeluarkan belatung. Kaki kirinya diamputasi menggunakan peralatan medis seadanya.
Kisah Agus Hernoto itu dituliskan di buku Legenda Pasukan Komando: Dari Kopassus sampai Operasi Khusus, Penerbit Buku Kompas.
Dari masa Orde Lama hingga Orde Baru, anggota Kopassus ( Komando Pasukan Khusus) ini mengabdi.
Daya juang Agus Hernoto sangat tinggi, meski kehilangan kakinya saat memimpin Operasi Benteng I pembebasan Irian Barat.
Agus merupakan anggota pasukan Kopassus yang berkaki satu yng istimewa
Dia dikenal begitu menjiwai motto Kopassus "berani-benar-berhasil", bahkan setelah dia tidak bergabung lagi dengan Kopassus.
Agus didepak dari RPKAD ( Resimen Para Komando Angkatan Darat) lantaran kondisi fisiknya.
Agus kehilangan satu kakinya saat memimpin Operasi Benteng I. Saat itu, kakinya tertembak tentara Belanda.
