VIDEO Menegangkan, Suami Tak Bisa Selamatkan Anak dan Istrinya yang Terseret Banjir di Yaman
Seorang ibu dan empat anaknya meninggal dunia terbawa arus saat suaminya nekat menerjang banjir dengan mobilnya.
Ribuan orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka dan mencari perlindungan di masjid, pusat kesehatan dan sekolah.
"Banyak pengungsi yang terkena dampak banjir sudah hidup dalam kemiskinan yang parah."
"Mereka seringkali tinggal di tempat penampungan darurat yang penuh sesak yang terbuat dari terpal plastik atau lumpur, yang kini telah hanyut."
Bendungan telah runtuh, sementara bendungan yang terbesar, di Marib, meluap, membanjiri tempat penampungan dan menyapu pertanian.
Saat ini dikhawatirkan bendungan Marib akan meledak karena tidak dirawat dengan baik.
"Bendungan itu sangat rentan meledak. Ini akan menghancurkan daerah irigasi hilir, yang menampung ribuan orang terlantar, serta bagian bawah kota Marib," kata Mahecic.
• Hamas-Apri Deklarasikan Pencalonannya di Pilkada Bungo
• Guru Honorer di Tanjabbar Ditahan Polisi, Akui Lakukan Hubungan Badan dengan Anak SMA Karena Cinta
Kesaksian seorang korban
Keluarga Ahmed Saeed Baamer dan tiga orang lainnya mencari perlindungan dengan kerabat di desa Radfan, sebelah barat kota pelabuhan Mukalla.
Hujan badai dan air banjir membuat rumah mereka tidak dapat dihuni lagi.
Mereka sekarang telah kembali ke rumah untuk menunggu bantuan.
"Kami tidak punya pilihan lain selain kembali ke rumah," kata Baamer, seorang perawat, kepada Arab News.
"Rumah kerabat kami penuh sesak. Pemerintah tidak membantu kami."
"Seorang insinyur pemerintah melihat kerusakan di rumah saya dan pergi tanpa mengatakan kapan mereka akan membantu."
"Yang kami inginkan hanyalah akomodasi yang lebih aman."
• Kabar Baik dari Jambi, 6 Pasien Covid-19 Sembuh, 148 Orang Masih Dirawat
• Modus Bimbingan Belajar, Siswi SMA asal Palembang Diduga Jadi Korban Asusila Pria di Tanjabbar
Sementara itu, Salem Al-Khanbashi, wakil perdana menteri Yaman dan kepala komite darurat nasional tertinggi, mengatakan kepada Arab News, pemerintah telah mengalokasikan 2,5 miliar riyal Yaman (9,9 juta dolar AS) untuk rekonstruksi dan bantuan setelah banjir pada Maret dan April.