Saat Pertempuran Di Hutan Kalimantan, Pasukan Inggirs Kaget Lihat Kemampuan Kopassus
Meski dalam jumlah sedikit, Kopassus tetap mampu mengalahkan musuh yang lebih banyak dan berperalatan lebih canggih.
TRIBUNJAMBI.COM - Peristiwa ini terjadi di hutan Kalimantan pada 1964, dan merupakan ujian berat bagi Kopassus.
Meski dalam jumlah sedikit, Kopassus tetap mampu mengalahkan musuh yang lebih banyak dan berperalatan lebih canggih.
Pada saat itu, Komando Pasukan Khusus yang masih bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) memberangkatkan tim kecil ke Kalimantan.
• Pemilihan BPD Rasa DPRD, Kisah Calon BPD Merangin dari Pasang Baleho Hingga Traktir di Warung Kopi
• Simak Cara Mendapatkan Bantuan BLT UMKM Sebesar Rp 2,4 Juta Dari Pemerintah
• Mobil Bekas Rp 25 Jutaan - Toyota Kijang Rover, Corolla, BMW, Suzuki Esteem, Nissan, Daihatsu

Tim itu diberangkatkan dalam rangka Operasi Dwikora, untuk konfrontasi dengan Malaysia.
Tak di sangka, dua pasukan elite itu bertemu di pedalaman rimba Kalimantan.
Akhirnya, RPKAD bertempur melawan pasukan elite Inggris.
Kopassus mempunyai sejarah panjang dalam pertempuran.
Satu di antaranya saat 'bertemu' pasukan elite Inggris SAS yang disebut-sebut terhebat di dunia.
Itu terjadi pada 1961-1966, saat meletus konfrontasi Indonesia dan Malaysia.
Kondisi itu memicu konflik bersenjata di perbatasan, baik berupa penyusupan pasukan gerilya maupun pasukan reguler.
Tindakan militer untuk menggempur Malaysia dikumandangkan Presiden Soekarno, di depan rapat raksasa di Jakarta pada 3 Mei 1964.
Presiden Soekarno mengumumkan perintah Dwi Komando Rakyat (Dwikora).
Poin pertama, pertinggi ketahanan revolusi Indonesia. Kedua, bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Serawak dan Sabah untuk menghancurkan Malaysia.

Komando tempur Dwikora dipercayakan kepada Panglima Angkatan Udara, Laksamana Madya Omar Dhani, yang menjabat sebagai Panglima Komando Siaga (KOGA).
Tugas yang dibebankan kepada KOGA adalah mempersiapkan operasi militer terhadap Malaysia.