Berita Merangin

Pemilihan BPD Rasa DPRD, Kisah Calon BPD Merangin dari Pasang Baleho Hingga Traktir di Warung Kopi

Terpantau di lapangan, banyak baleho dengan foto dan visi misi para calon bertebaran di sepanjang jalan, dimana tempat akan dilakukannya pemilihan.

Penulis: Muzakkir | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Tribunjambi/Rian
Ilustrasi pemilihan BPD. 

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - 201 desa di Kabupaten Merangin tengah menggelar pemilihan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

Pemilihan ini bakal dirampungkan hingga akhir tahun 2020 ini dengan masa jabatan enam tahun kedepan.

Dalam kegiatan ini sedikit menarik, dimana pemilihan BPD tak ubah seperti pemilihan DPR, baik tingkat daerah, provinsi maupun RI.

Simak Cara Mendapatkan Bantuan BLT UMKM Sebesar Rp 2,4 Juta Dari Pemerintah

Mobil Bekas Rp 25 Jutaan - Toyota Kijang Rover, Corolla, BMW, Suzuki Esteem, Nissan, Daihatsu

Sepasang Kekasih Tewas Berpelukan Usai Lompat Bareng Ke Sungai Musi, Terungkap Ada Chat Isi Ancaman

Hal itu dibuktikan dengan cara sosialisasi yang dilakukan oleh para calon.

Terpantau di lapangan, banyak baleho dengan foto dan visi misi para calon bertebaran di sepanjang jalan, dimana tempat akan dilakukannya pemilihan.

Tak tanggung-tanggung, baleho yang terbentang tersebut ukurannya lumayan besar, bahkan ada yang melebihi besarnya baleho calon gubernur.

Iskandar calon BPD di Kecamatan Muaro Siau, Kabupaten Merangin menyebut jika pelaksanaan pemilihan BPD tahun ini memang berbeda dengan tahun sebelumnya.

"Persis nian seperti pemilihan caleg DPRD. Mulai dari sosialisasi, pasang baleho, dan lain sebagainya," kata Iskandar, Rabu (26/8/2020).

Katanya, para calon juga harus sosialisasi kepada masyarakat baik di tengah forum ataupun langsung datang ke rumah.

"Kito door to door. Duduk di forum. Kito jugo harus terbiasa nongkrong dengan warga di warung kopi, mendengarkan aspirasi masyarakat," imbuhnya.

Dalam pemilihan ini yang paling menentukan kemenangan itu adalah uang. Dimana setiap kali duduk di rumah warga ataupun di warung kopi, dia selalu mengeluarkan uang.

"Jalan ke rumah, orang rumah minta gulo kopi. Duduk di warung, kito harus traktir mereka makan. Kalau jalan, rokok dak cukup satu bungkus. Jadi siapo yang loyal, diolah yang dapat dukungan," imbuhnya.

"Pokoknya masing-masing calon tu harus nyiapin duit jutaan rupiah. Kalau mau aman, belasan juta," sambungnya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved