Demi Menghargai, Anggota Kopassus Ini Tahan Nafas Saat Minum Air yang Diberikan Warga

Cara itu dilakukan di mana saja Kopassus bertugas, termasuk saat menjadi pasukan perdamaian di negeri-negeri konflik, Mengambil hati masyarakat merup

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
AMMOchambers
Anggota Kopassus berada di rawa-rawa. 

Tapi di kali berikutnya, dia punya trik agar terhindar dari penghormatan yang amat berisiko menimbulkan sakit perut tersebut.

Belajar dari pengalaman tersebut Umar pun kemudian mempunyai trik untuk menolak secara halus setiap kali Ia berkunjung ke rumah warga dan disuguhi hal yang serupa.

Setiap kali disuguhi air minum seperti ini, akhirnya Umar menolaknya dengan mengaku sedang berpuasa.

30 Kopassus vs 3.000 pemberontak

Kopassus sebagai unsur TNI pernah menjalankan misi yang dianggap mustahil oleh seluruh angkatan bersenjata di dunia.

Kejadiannya berawal pada 1962 di negara Kongo yang waktu itu sedang bergejolak.

TNI kembali diminta oleh United Nations/Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk kembali mengirim pasukan perdamaian ke Kongo.

Di bawah pimpinan Letjen TNI Kemal Idris, pasukan perdamaian indonesia tersebut diberi nama Kontingen Garuda III (Konga III) yang anggotanya diambil dari Batalyon 531 Raiders, satuan-satuan Kodam II Bukit Barisan, Batalyon Kavaleri 7, dan unsur tempur lainnya termasuk Kopassus yang waktu itu masih bernama Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat ( RPKAD).

tribunnews
Ilustrasi: Satu diantara Pasukan Garuda yang ditugaskan TNI sebagai pasukan perdamaian ()

Konga III berangkat dengan pesawat pada bulan Desember 1962 dan akan bertugas di Albertville, Kongo selama delapan bulan di bawah naungan UNOC (United Nations Operation in the Congo).

Daerah yang menjadi medan operasi pasukan Garuda terkenal sangat berbahaya.

Di situ terdapat kelompok-kelompok milisi atau pemberontak pimpinan Moises Tsommbe yang berusaha untuk merebut daerah tersebut karena kaya akan sumber daya mineral.

Kisah heroik Kopassus

Kopassus Garuda 3 di tahun 1961 sebelumnya melakukan aksi heroik di Kongo. Hubungan interaksi antara pasukan Konga III dengan pasukan perdamaian negara lain terjalin sangat erat.

Mereka terdiri dari pasukan perdamaian Filipina, India dan bahkan dari Malaysia yang pada tahun 1962 Indonesia sedang gencar-gencarnya menyerukan konfrontasi Ganyang Malaysia dikobarkan, tapi di bawah bendera PBB sikap tersebut hilang karena profesionalitas personel Konga III.

Kontingen pasukan perdamaian India merupakan yang terbesar dan terbanyak jumlahnya di UNOC dan terorganisir dengan baik, sedangkan pasukan Garuda hanya berkekuatan kecil akan tetapi mampu melakukan taktik perang gerilya dengan baik.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved