Meski Pemerintah tak Lagi Wajibkan Pakai Masker, Warga Beijing Tetap Menggunakannya di Luar Ruangan

Pemerintah Otoritas Beijing tidak mewajibkan warganya memakai masker, setelah 13 hari berturut-turut tanpa kasus baru infeksi Covid-19.

Editor: Heri Prihartono
(dailymail)
Ilmuwan China mengklaim telah berhasil mengembangkan Vaksin Virus Corona setelah dalam uji coba ke manusia, 90 persen partisipan memberikan respon antibodi yang baik. Vaksin diproduksi Sinovac Biotech yang berbasis di Beijing, China, dan produknya diberi nama CoronaVac. Vaksin ini menunjukkan imunogenisitas dan keamanan yang baik. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 130 upaya global untuk mengembangkan vaksin melawan COVID-19. 

TRIBUNJAMBI.COM - Pemerintah Otoritas Beijing tidak mewajibkan warganya memakai masker, setelah 13 hari berturut-turut tanpa kasus baru infeksi Covid-19.

Meskipun pedoman baru itu membebaskan, sebagian besar warga tetap saja terlihat memakai masker di Beijing pada Jumat (21/8/2020).

Sementara yang lain mengatakan tekanan sosial untuk memakai masker juga menjadi faktor.

 

"Saya pikir saya bisa melepas masker kapan saja, tetapi harus juga melihat apakah orang lain menerimanya. Karena saya takut orang akan takut, jika mereka melihat saya tidak mengenakan masker," ujar seorang wanita Beijing berusia 24 tahun bermarga Cao kepada Reuters.

2 Bulan Pasca Kabar Bercerai Dengan LCB,Penampilan Terkini Engku Emran Jadi Sorotan: Macam Kriminal!

Nyaris Celaka di MotoGP Austria,Pebalap Valentino Rossi Tolak Pensiun : Hmmm Tidak

tribunnews
Foto tertanggal 15 Agustus 2020 menunjukkan orang-orang menonton pertunjukan musik sambil bermain air di Wuhan, Provinsi Hubei, China (STR via AFP)

Ini adalah kedua kalinya otoritas kesehatan Beijing membuat pedoman lebih longgar terkait memakai masker di ibukota Beijing, yang sebagian besar telah kembali normal setelah dua kali lockdown.

Pertama kali, tatkala Otoritas Beijing mengatakan warga bisa pergi tanpa masker di luar ruangan pada akhir April lalu.

Namun aturan itu kembali dicabut kerika bulan Juni 2020, setelah wabah baru di pasar grosir besar di selatan kota.

Hampir Tertimpa Motor, Valentino Rossi Tak Gentar, Ini Alasannya

Fakta-fakta Napi Rutan Salemba Racik Ekstasi di Kamar VVIP RS, Kok Bisa?

 

China telah melaporkan tidak ada kasus baru yang ditransmisikan secara lokal di daratan selama lima hari setelah berhasil mengendalikan klaster di ibukota, pasar Xinjiang dan di tempat lain.

Para ahli mengatakan kunci keberhasilan China dalam mengendalikan penyakit ini adalah penerapan secara ketat aturan lokal, termasuk mengenakan masker, wajib karantina rumah dan berpartisipasi dalam pengujian massal.

Pihak berwenang melaporkan 22 kasus impor di daratan pada 20 Agustus, dan telah menutup perbatasannya untuk sebagian besar warga negara non-China.

China telah melaporkan total 84.917 kasus positif, sejak wabah mulai menyebar di negara Tirai Bambu ini. (Reuters)

Batanghari Tegakkan Aturan Denda Rp50 Ribu Bagi Warga Tak Pakai Masker

Di Indonesia ada Aturan denda Rp50 ribu bagi warga yang tidak menggunakan masker.

Aturan ini mulai ditegakkan Bupati Batanghari, Syahirsah SY.

Untuk itu, sebelum Peraturan Bupati (Perbub) ditegakkan, Bupati Batanghari hari ini bagi-bagi masker kepada warga di dua kelurahan yakni di kelurahan Muara Bulian, dan Kelurahan Teratai.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved