HEBOH Ditemukan Surat Pinjaman Utang Negara ke Warga Sumsel, Nominalnya Cuma Segini

Seperti ditemukannya surat pinjaman utang piutang di masa penjajahan Belanda, yang ditemukan oleh warga Desa Tanjung Baru, Kecamatan Tanjung Lubuk.

Editor: Rohmayana
ist
Surat Pinjaman Utang Negara ke Warga di Tanjung Lubuk OKI (Tribun Sumsel) 

TRIBUNJAMBI.COM, KAYUAGUNG - Bukti perjuangan rakyat Indonesia dalam memperjuangkan Indonesia memang cukup berat. 

Bahkan sampai mengorbankan  harta benda dan menguras tenaga, serta mengorbankan nyawa.

Pembuktian tersebut dapat diketahui melalui peninggalan sejarah yang masih tersisa hingga sekarang.

Salah satunya berupa barang kuno maupun surat perjanjian dimasa silam.

Wartawan Tribunsumsel dan Sriwijaya Post (Sripoku.com) pun mendatangi lokasi yang berada tepat di Perbatasan antara Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Ogan Komering Ulu Timur, Rabu (19/8/2020).

Ketika sampai di lokasi, awak media langsung disambut Harun Djakfar yang merupakan cucu dari pembuat surat perjanjian hutang negara sebesar Rp. 1.500 rupiah.

tribunnews
Surat Pinjaman Utang Negara ke Warga di Tanjung Lubuk OKI (Tribun Sumsel)

Dana Parpol Sudah Bisa Dicairkan, Kesbangpol: Pencairan di Bakeuda

"Ini yang tadi saya bilang, surat berupa utang negara kepada kakek saya di tahun 1947," ucapnya sambil menunjukkan secarik kertas yang telah di laminating (Dilapisi dengan plastik-red).

Dibacakan Harun, isi dalam surat tersebut mengandung perjanjian pinjaman uang oleh negara Republik Indonesia.

"Telah terima dari nama H. Jakfar dusun tanjung baru kewedaan Ogan Komering Ilir uang pinjaman kepada pemerintah Republik Indonesia sebesar seribu lima ratus rupiah (Rp. 1.500)

Yang mana telah memenuhi surat perintah d.d komandan resimen brigader garuda tahun 10-11-1947.

Sakit Kepala hingga Penglihatan Buram Bisa Jadi Tanda Gula Darah Naik, Waspada Diabetes!

Disahkan dan disaksikan oleh Pasirah marga bengkulah Ismail Kj. dan Kol. Paisol," Katanya sesuai isi surat yang dibacakan Harun.

Diterangkan Harun Djakfar, kemungkinan kala itu uang tersebut dipinjam langsung oleh Keresidenan Palembang untuk keperluan pemerintah.

"Ya mungkin waktu itu kan masih musim penjajahan, bisa jadi akibat keuangan yang menipis.

Maka presiden Soekarno memerintahkan kepada keresiden Palembang untuk sementara waktu meminjam uang ke rakyat Sumatera Selatan

Dan salah satunya kakek saya, H. Jakfar yang kala itu saudagar dari marga bengkulah ikut meminjamkan uangnya sebesar Rp. 1500," ujarnya memperkirakan kejadian sejarah utang tersebut.

Sakit Kepala hingga Penglihatan Buram Bisa Jadi Tanda Gula Darah Naik, Waspada Diabetes!

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved